3 Alasan Kenapa Kamu Wajib Nonton Drama Komedi “Later, I Laughed”
GELUMPAI.ID – “Later, I Laughed” adalah drama komedi slice-of-life yang menceritakan perjalanan hidup Wu Xiu Ya (Li Geng Xi), seorang pekerja keras di perusahaan besar yang selalu dipandang sebelah mata hanya karena hubungan pribadinya. Dengan karakter utama yang bertumbuh dalam cerita, ini adalah drama yang bakal bikin kamu relate dengan perjuangan hidupnya. Berikut tiga alasan kenapa drama ini wajib masuk ke dalam list tontonan kamu.
1. Kapan Xiu Ya Akan Bangkit?
Saat pertama kali kita bertemu Xiu Ya, dia adalah seorang pekerja kantoran yang lelah dan terlihat pasrah dengan hidupnya. Walaupun dia jago dalam pekerjaannya, sering kali dia diinjak-injak oleh rekan-rekannya yang memanfaatkan statusnya sebagai pacar dari pimpinan marketing, Zheng Hao (Wang Hao). Karakter Xiu Ya digambarkan sebagai sosok yang tidak pernah bisa berbicara untuk dirinya sendiri, selalu menuruti apa yang orang lain inginkan. Namun, ada sisi lain dari dirinya yang sebenarnya adalah wanita yang berani dan percaya diri.
Xiu Ya akhirnya bertemu dengan teman lamanya, Shi Ye (Wei Da Xun), seorang komedian stand-up. Di sinilah Xiu Ya menemukan dirinya kembali, menggunakan keahlian berbicara tanpa filter untuk menertawakan hidupnya yang penuh tekanan. Ini adalah momen di mana kamu menunggu, kapan Xiu Ya akhirnya bisa bangkit dan berjuang untuk dirinya sendiri, bukan hanya sekadar mengikuti arus.
2. Gambaran Realistis Tentang Budaya Hustle
Xiu Ya adalah contoh nyata dari dampak buruk budaya hustle dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun dia bekerja keras, usahanya sering kali tidak dihargai. Rekan-rekannya yang hanya bermain game atau bergosip justru mendapatkan kredit untuk pekerjaan yang dia lakukan. Drama ini dengan jujur menunjukkan bagaimana suasana kantor bisa sangat toksik, di mana politik kantor dan ketidakadilan sering membuat orang yang bekerja keras menjadi lelah dan merasa tidak dihargai.
Xiu Ya merasa terperangkap dalam rutinitas kerja yang monoton dan tanpa makna. Drama ini juga menggambarkan betapa sulitnya bagi seorang wanita untuk mempertahankan integritas di dunia kerja yang dikuasai oleh pria, dan bagaimana ekspektasi sosial menuntut wanita untuk mengorbankan karir demi keluarga.
Tinggalkan Komentar