Lifestyle News

7 Alasan Kenapa Anak Sering Melawan Orangtua yang Harus Kamu Tahu

Gelumpai.id, Lifestyle – Setiap orangtua pasti pengen anaknya patuh, terutama demi kebaikan mereka. Namun, seringkali anak malah melawan atau nggak nurut sama orangtua. Nah, perilaku ini bukan tanpa sebab, lho! Ada beberapa alasan kenapa anak sering melawan orangtua yang penting buat diketahui.

Dengan memahami penyebabnya, orangtua bisa mencari solusi bareng anak supaya mereka bisa lebih patuh.

Penyebab Anak Melawan Orangtua

Dilansir dari Kompas.com, berikut ini beberapa faktor yang bikin anak sering melawan orangtua:

1. Koneksi yang Kurang

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan, salah satu penyebab anak sering melawan adalah kurangnya ikatan antara orangtua dan anak. “Anak sering melawan orangtua karena kurang koneksi dengan orangtua secara efektif,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kompas.com.

Melansir dari Psychology Today, banyak hal yang bisa bikin ikatan ini lemah. Salah satunya adalah kurangnya waktu yang dihabiskan orangtua bersama anak. Jadi, orangtua harus berusaha untuk memperkuat hubungan ini agar anak merasa lebih nyaman dan terbuka.

2. Orangtua Sering Marah

Samanta juga menyatakan, orangtua boleh aja marah sesekali. Namun, marah dengan cara yang lembut tanpa teriakan atau kekerasan sangat penting. “Terlalu sering memarahi anak bisa berdampak buruk, seperti trauma atau jarangnya anak terbuka pada orangtua,” tuturnya.

Ketika orangtua sering marah, anak mungkin akan menjauh dan enggan untuk berbagi perasaan mereka.

3. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh yang terlalu otoriter justru bikin anak lebih mudah melawan. Menurut Samanta, ciri utama pola asuh ini adalah komunikasi satu arah, di mana orangtua nggak mendengarkan pendapat anak. “Gaya komunikasi yang otoriter membuat anak merasa tertekan,” jelasnya.

Melansir dari Psychology Today, orangtua perlu mendengarkan pandangan anak. Jika ada perbedaan pendapat, lebih baik cari solusi bersama.

4. Mengabaikan Kebutuhan Emosional

Mengabaikan kebutuhan emosional anak juga bisa jadi penyebab mereka melawan. Anak-anak butuh didengar dan diakui perasaannya. “Orangtua sering kali mengabaikan kebutuhan emosional ini, sehingga anak merasa jauh dan nggak dipahami,” terang Samanta.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar