News Pemerintahan

82,9 Juta Orang Bakal Dapat Makan Bergizi Gratis! Ini Dia Program Gede Pemerintah!

GELUMPAI.ID – Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto bakal meluncurin program makan bergizi gratis (MBG) buat 82,9 juta warga Indonesia, termasuk anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan pelajar. Dengan anggaran Rp71 triliun per tahun, program ini siap bikin perubahan besar!

Awalnya, satu porsi makan bergizi dipatok Rp15 ribu, tapi setelah uji coba di Sukabumi, harga per porsi turun jadi Rp10 ribu. Langkah ini diambil oleh Presiden Prabowo pekan lalu.

Gimana sih cara kerja program makan bergizi gratis ini? Dulu, saat pemerintahan Presiden Jokowi, ada rencana melibatkan warung UMKM sebagai penyedia makanan. Tapi, Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas menangani program ini malah lebih memilih buat bikin satuan layanan di berbagai daerah. Menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana, data geospasial sekolah bakal dijadiin landasan awal untuk mendirikan sekitar 30 ribu satuan layanan di seluruh Indonesia.

Buat ngelancarin distribusi makanan bergizi gratis ini, layanan bakal melibatkan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita dengan data real-time dalam radius 6 kilometer dari layanan.

Setiap satuan layanan bakal mendapat anggaran Rp7-10 miliar per tahun buat ngatur distribusi makan bergizi ini. Kalau hitung-hitungan anggaran Rp71 triliun, itu berarti bisa bikin sekitar 10 ribu satuan layanan.

Dadan bilang, satuan layanan bakal nanganin sekitar 3.000 anak sekolah. Sebanyak 85 persen anggaran bakal dipakai buat beli bahan baku makanan yang bakal dimasak jadi menu harian.

“Badan Gizi nggak beli paket makan, tapi bayar bahan baku. Menu tuh bakal diset sebulan sekali, misalnya Senin ayam balado sama sayur, nasi, buah. Itu semua bahan bakunya yang dibayar,” ujarnya.

10,5 persen dari anggaran bakal dipakai buat memberdayakan komunitas lokal, kayak ibu-ibu yang masak dan bapak-bapak yang cuci peralatan. Targetnya, sekitar 30.000 satuan layanan bakal hadir di seluruh Indonesia.

Di tahap awal, fokus bakal di anak sekolah dulu, baru setelah itu bakal melibatkan kelompok rentan lainnya, kayak ibu hamil dan balita. Dadan juga bilang, berdasarkan uji coba yang udah dilakuin selama 11 bulan, anak sekolah yang dapet manfaat bakal naik 10 persen.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar