Gelar Rapat Evaluasi Triwulan I, Serapan Anggaran Pemkot Serang Rendah
GELUMPAI.ID – Pemkot Serang beserta jajaran OPD menggelar rapat koordinasi dan evaluasi pada Selasa, 11 April 2023.
Salah satu pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah terkait dengan evaluasi penyerapan anggaran pada Triwulan I di tahu 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin menyebutkan, sejak awal Januari hingga akhir Maret 2023, realisasi serapan anggaran Pemkot Serang berada di kisaran 16 persen.
“Berkaitan erat dengan penyerapan anggaran, kita dari Januari sampai bulan akhir Maret ini sudah mencapai kurang lebih sekitar 16 persen dalam penyerapan anggaran,” ucapnya saat ditemui di Ruang Rapat BJB Kota Serang pada Selasa, 11 April 2023.
Sementara itu, Yudi Suryadi selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asda II) Kota Serang menjelaskan alasan serapan anggaran Pemkot Serang rendah.
Hal itu disebabkan lantaran di dua bulan pertama belum adanya pendapatan yang masuk.
“Karena memang awal-awal bulan, Januari belum ada pendapatan, belum ada. Februari juga sama, baru melaksanakan di triwulan pertama,” kata Yudi Suryadi.
“Ya mungkin berbagai faktor ya, biasanya kan orang bayar pajak kan biasanya menjelang-menjelang ke akhir,” imbuhnya.
Ia menyebutkan target pendapatan Pemkot Serang di tahun ini sebesar Rp1.454.772.330.631.
Sementara pada realisasinya, pendapatan yang masuk hingga akhir Maret tahun ini baru sekitar 15,41 persen.
Padahal target yang ditetapkan oleh pemerintah terkait realisasi anggaran pendapatan sebesar 30 persen.
“Adapun pendapatan, ini berdasarkan dari BPKAD (aplikasi) Simral, yang sudah masuk Rp224.210.698.528 atau kurang lebih 15,41 persen,” jelasnya.
“Sedangkan berdasarkan laporan dari OPD sebesar Rp. 233,007,869,764. Atau sebesar 16,02 Persen” sambungnya.
“Pendapatan kalau kita nilai memang ada dari rencana, memang kalau dari seharusnya rencana target 30 persen. Realisasinya baru 16 persen, jadi ada kekurangan selisih 14 persen,” tuturnya.
Sedangkan untk realisasi belanja, dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp1.584.874.118.421, Yudi menjelaskan anggaran yang terserap barus sekitar 13,31 persen.
“Realisasinya sampai bulan maret Rp211.007.438.551 atau mencapai 13,31 persen itu untuk belanja yang sudah diserap oleh OPD,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, rendahnya penyerapan anggaran belanja itu dikarenakan beberapa alasan.
Seperti misal, adanya pekerjaan yang meski telah selesai, namun pembayarannya belum dilakukan.
“Banyak pekerjaan yang sudah selesai tapi belum dibayar, atau mungkin dalam proses masa pengerjaan,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar