Internasional

Abu Mohammed al-Golani: Mantan Pemimpin Al-Qaeda yang Memimpin Kejatuhan Rezim Assad

GELUMPAI.ID – Abu Mohammed al-Golani, yang dulunya merupakan pemimpin cabang al-Qaeda di Suriah, kini menjadi sosok yang paling dikenal di kalangan pemberontak yang berhasil menggulingkan Bashar al-Assad setelah 13 tahun perang saudara. Pada awalnya, ia adalah tokoh yang selalu menghindar dari sorotan publik meskipun grupnya, yang kini dikenal sebagai Hayat Tahrir al-Sham (HTS), menjadi salah satu faksi paling kuat yang melawan Assad.

Dilansir dari Reuters, setelah memutuskan hubungan dengan al-Qaeda pada tahun 2016, Golani merubah citra kelompoknya dan semakin muncul ke permukaan sebagai pemimpin pemberontak yang menandai akhir dari kekuasaan keluarga Assad. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi negara Suriah, Golani yang kini menggunakan nama asli Ahmed al-Sharaa, menyatakan dengan tegas, “Masa depan adalah milik kita.”

Sebagai bagian dari upayanya memastikan transisi yang tertib, Golani menyatakan bahwa institusi negara Suriah akan tetap berada di bawah pengawasan perdana menteri yang ditunjuk Assad hingga proses serah terima kekuasaan selesai. Dalam penampilannya, ia mengenakan pakaian militer dan mengunjungi Masjid Umayyah di Kota Tua Damaskus bersama para pendukungnya yang merekam momen tersebut dengan sorak-sorai “Allah Akbar”.

Dilansir dari sumber yang sama, Golani yang dikenal karena kepemimpinan HTS, sebelumnya dikenal dengan nama Nusra Front, juga berusaha menenangkan minoritas di Suriah yang selama ini khawatir akan pemerintahan yang dipimpin kelompok jihadis. Saat pemberontak bergerak cepat, Golani terus mengeluarkan pesan yang menenangkan, menjanjikan perlindungan bagi semua golongan.

Joshua Landis, seorang ahli Suriah dan kepala Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, mengatakan, “Golani lebih pintar daripada Assad. Dia memperbarui dirinya, membangun aliansi baru, dan mengeluarkan pesona terhadap minoritas.”

Aron Lund, seorang rekan di lembaga pemikir Century International, juga mencatat bahwa meskipun HTS tetap keras dalam prinsipnya, mereka jelas telah berubah. “Ini adalah PR, namun kenyataan bahwa mereka melakukan usaha ini menunjukkan bahwa mereka tidak lagi sekeras dulu,” ujar Lund. “Al-Qaeda versi lama atau ISIS tidak akan pernah melakukan hal seperti ini.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar