GELUMPAI.ID – Insiden tak mengenakkan dialami seorang jurnalis saat meliput acara Bazar Ramadan di Kabupaten Bandung Barat. Ajudan Bupati Jeje Ritchie Ismail diduga melakukan tindakan intimidasi kepada jurnalis yang sedang bertugas.
Kejadian ini bermula setelah pembukaan bazar, ketika sejumlah jurnalis berusaha mewawancarai Bupati Jeje secara doorstop. Dalam sesi tersebut, seorang wartawan Pikiran Rakyat, Deni Supriatna, mengajukan pertanyaan terkait isu sampah yang tengah menjadi sorotan di daerah tersebut.
Namun, sebelum Deni menyelesaikan pertanyaannya, seorang ajudan bupati tiba-tiba menarik kerah bajunya dari belakang. Tak lama setelah itu, ajudan tersebut langsung mengarahkan Bupati Jeje masuk ke dalam mobil, menghindari lebih banyak pertanyaan dari jurnalis.
“Sudah, tidak ada pertanyaan lagi. Wawancaranya selesai,” ucap ajudan tersebut dengan nada tegas.
Deni mengaku terkejut dengan perlakuan tersebut. Menurutnya, tindakan ajudan itu bukan hanya tidak sopan, tetapi juga merendahkan profesi jurnalis yang memiliki tugas menyampaikan informasi kepada publik.
“Kalau memang tidak ingin menjawab, cukup katakan dengan baik. Bukan dengan cara kasar seperti itu,” ungkapnya.
Tak hanya kali ini saja, Deni menambahkan bahwa akses jurnalis ke pejabat di Kabupaten Bandung Barat memang kerap sulit. Ajudan bupati dinilai terlalu membatasi interaksi dan sering kali menghalangi kerja jurnalis.
“Setiap ada kesempatan bertanya, suasananya dibuat tidak nyaman. Ini tentu menghambat tugas kami,” tambahnya.
Kasus dugaan intimidasi ini ternyata bukan yang pertama. Seorang jurnalis dari Ayobandung.com, Restu Syauqi, juga mengaku mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat meliput banjir bandang di Kecamatan Cipatat. Ia merasa terus diawasi dan mendapat tekanan saat mengajukan pertanyaan kepada Bupati.
“Saat saya bertanya tentang penanganan bencana, ajudan Bupati memperhatikan gerak-gerik saya dengan cara yang terkesan intimidatif,” ujar Restu.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Bupati Bandung Barat belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan tindakan ajudannya terhadap jurnalis.