News

Alhamdulillah, Ribuan Hewan Ternak di Banten Sudah Divaksin PMK

GELUMPAI.ID – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten telah memberikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada 13 ribu hewan ternak.

Ribuan ternak tersebut divaksin dalam rangka program percepatan pelaksanaan vaksin oleh Distan Provinsi Banten.

Kabid Kesehatan Hewan, dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Distan Provinsi Banten, Ari Mardiana, mengatakan bahwa sejak Mei 2022, terdapat 2.700 hewan terinfeksi PMK.

Namun setelah dilakukan pengobatan dan vaksinasi, hanya tersisa 13 ekor hewan yang masih terinfeksi.

“Sekarang hanya tinggal 13 ekor lagi di Kabupaten Serang. Mudah-mudahan bisa ditangani,” ujarnya kepada awak media, Selasa 6 Desember 2022.

Ia menuturkan bahwa atas banyaknya kasus PMK di Provinsi Banten, membuat pihaknya terus gencar melakukan vaksin terhadap hewan kerbau dan sapi.

Sehingga, tidak ada lagi tambahan kasus yang cukup menakutkan bagi peternak.

“Kami optimalkan pencegahan melalui vaksinasi, per hari ini sudah ada 13 ribu ekor hewan yang sudah tervaksinasi,” tuturnya.

Meski begitu, ia mengaku bahwa banyak kendala yang dihadapi oleh petugas di lapangan.

Mulai dari sulitnya mengontrol lalu lintas ternak yang tidak memperhatikan zona di Banten, hingga banyaknya peternak yang ternaknya enggan untuk divaksinasi.

“Kemudian juga SDM kami yang kurang, bahkan ada peternak yang mau tapi kami harus menangkap hewannya sendiri,” terangnya.

Ari menjelaskan, vaksinasi terhadap hewan diberikan dalam dua dosis dengan tenggat waktu 28 hari.

Setelah itu, bisa dilakukan vaksinasi booster enam bulan kemudian.

“Kami targetnya zero case atau kasus, tapi terkadang memang tidak terlaporkan ke kami,” katanya.

Ratusan Hewan Mati Akibat PMK

Ia mengatakan, imbas dari banyaknya kasus PMK, terdapat sebanyak 273 hewan kerbau dan sapi yang mati di Provinsi Banten.

Sementara belum ada laporan lainnya yang terdampak pada hewan yang berkuku belah.

“Paling banyak yang mati ini dari Lebak dan Kota Tangerang. PMK hanya kena pada hewan berkuku belah, saat ini laporan yang mati hanya kerbau dan sapi, tidak ada pada babi,” ucapnya.

“Kalau kambing dan domba hanya terinfeksi saja itu pun jumlahnya sedikit,” ungkapnya.

Menurut Ari, penyakit PMK ini menjadi perhatian pemerintah lantaran baru kembali terjadi sejak terakhir kali terjadi di sekitar tahun 1990.

Namun kini kembali ditemukan pertama kali di Jawa Tengah. “Kenapa menjadi perhatian karena ini berpengaruh terhadap perekonomian,” tuturnya.

Atas adanya PMK, ia mengimbau kepada peternak di Provinsi Banten, untuk melakukan pengamanan terhadap hewan ternaknya, bila terdapat tanda-tanda maka segera laporkan.

Selanjutnya hewan ternak milik peternak juga harus mau divaksinasi guna meminimalisir penyebaran PMK.

“Kalau pun lalu lintas hewan atau pengiriman hewan harus diberikan keterangan kesehatan hewan. Sehingga Zero case dan zero report,” jelasnya.

Selanjutnya, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terhadap PMK, sebab penyakit ini tidak menular kepada manusia, dan hanya menyebar ke hewan ternak saja.

“Masyarakat tidak perlu takut dan panik, ini hanya terjadi pada hewan ternak saja,” terangnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar