GELUMPAI.ID — Bek Real Madrid, Antonio Rudiger, terancam dikeluarkan dari tim nasional Jerman setelah insiden yang terjadi di final Copa del Rey melawan Barcelona.
Rudiger dikeluarkan dari pertandingan setelah melemparkan proyektil ke arah wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea.
Kejadian tersebut terjadi saat wasit memberikan pelanggaran kepada Barcelona di akhir pertandingan, di mana Rudiger yang sudah digantikan sebelumnya marah dan melakukan aksi tersebut.
Menurut laporan dari Goal.com, kejadian ini memicu banyak reaksi dari publik Jerman, termasuk pakar wasit Thorsten Kinhoefer.
inhoefer, yang juga mantan wasit FIFA, mengkritik keras tindakan Rudiger dan meminta pelatih timnas Jerman, Julian Nagelsmann, untuk mempertimbangkan kembali posisi Rudiger di tim nasional.
“Perilaku Rudiger adalah aib. Pelatih tim nasional harus mempertimbangkan apakah orang seperti itu dapat terus mewakili negara kita,” ujar Kinhoefer.
Seperti yang dilaporkan oleh Goal.com, jajak pendapat yang dilakukan oleh media Jerman BILD menunjukkan bahwa 78% pembaca ingin Rudiger dikeluarkan dari tim nasional setelah kejadian tersebut. Sementara itu, 20% pembaca merasa bahwa Rudiger seharusnya tidak dihukum di tingkat internasional, dan 2% lainnya masih ragu mengenai keputusan yang harus diambil.
Dalam pernyataannya kepada SID, Direktur Olahraga Tim Nasional Jerman, Rudi Voller, menanggapi insiden tersebut. “Toni adalah pemain hebat, tetapi sebagai pemain tim nasional, ia juga harus menunjukkan kelas dalam perilakunya. Ia dengan benar menuntut rasa hormat untuk dirinya sendiri, tetapi ia harus memberikan rasa hormat yang sama kepada orang lain tanpa kecuali,” kata Voller.
Meskipun demikian, Voller juga mengungkapkan bahwa Rudiger telah menghubunginya bersama Nagelsmann untuk membahas situasi tersebut.
“Toni menghubungi kami kemarin, dan kami melakukan percakapan mendalam tentang situasinya,” tambahnya.
Sekarang, Rudiger kemungkinan akan menerima larangan bermain yang panjang. Media Spanyol memperkirakan bahwa ia akan absen dari pertandingan Real Madrid selama empat hingga 12 laga, tergantung pada keputusan yang diambil oleh pihak berwenang. Jika hukuman lebih berat diberikan, partisipasinya dalam Piala Dunia Antarklub pada bulan Juni mendatang bisa terancam.
