GELUMPAI.ID – Francesco Bagnaia, juara MotoGP 2022 dan 2023, menegaskan dirinya tetap akan menjadi seorang “gentleman” di lintasan meski harus berbagi garasi dengan Marc Marquez, rider yang dikenal agresif dan penuh intrik.
Bagnaia, yang musim lalu kalah hanya 10 poin dari Jorge Martin, menegaskan pendiriannya dalam wawancara dengan MotoGP.com. “Saya akan membiarkan dia menjadi ‘ungentleman’. Saya akan tetap menjadi seorang gentleman. Saya tidak akan berubah,” ujar Bagnaia.
Pendapat itu datang setelah manager Ducati, Davide Tardozzi, sempat mendesaknya untuk lebih “kejam” dalam berlomba. Namun, sikap Bagnaia menunjukkan bahwa ia lebih memilih menjaga etika balap ketimbang mengikuti strategi agresif.
Meski demikian, dalam dua momen krusial musim lalu—di Portimao dan Jerez—justru Bagnaia yang tampil lebih agresif dibanding lawannya.
Persaingan Kuat di Ducati
Kombinasi Bagnaia dan Marquez menciptakan lineup terkuat di MotoGP sejak Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di Yamaha pada 2016. Dengan delapan gelar juara kelas utama di antara mereka, harapan terhadap dominasi Ducati sangat tinggi.
“Tim ini adalah yang terkuat di grid,” kata Bagnaia. “Kami akan belajar banyak dari Marc, dan di uji coba awal, kami akan bekerja bersama untuk meningkatkan performa motor sebelum balapan pertama dimulai.”
Marc Marquez, meski baru bergabung di Ducati, diprediksi akan langsung tampil kompetitif. Luca Marini, rekan sesama rider Ducati, bahkan menyebut duo Bagnaia-Marquez bisa bersaing untuk menang di setiap balapan musim ini.
Bagnaia pun sepakat. “Saya yakin potensi kami seimbang. Setiap balapan bisa berakhir di posisi satu dan dua,” ungkapnya.
Namun, saat diminta memprediksi siapa yang akan lebih unggul, Bagnaia hanya berkata, “Siapa yang menang, akan menang. Potensi ada di sana.”
MotoGP musim ini jelas akan menjadi salah satu yang paling menarik untuk disaksikan.
Sumber: CRASH