GELUMPAI.ID – Makan beras mentah telah menjadi salah satu konten ASMR yang banyak diminati di media sosial. Namun, dokter memperingatkan risiko kesehatan dari kebiasaan ini.
Video ASMR, yang menunjukkan suara dan visual yang menyenangkan, sering menampilkan aktivitas makan beras mentah. Suara beras yang berjatuhan dan renyah saat digigit menarik perhatian banyak penonton, sehingga konten kreator kerap mengunggah video serupa. Namun, praktik ini mengundang kritik dari praktisi kesehatan karena beras seharusnya dimasak sebelum dikonsumsi.
Risiko Kesehatan dari Makan Beras Mentah
Menurut dr. Dion Haryadi, beras mentah tidak disarankan untuk dimakan karena mengandung zat-zat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. “Jika beras mentah dikonsumsi, bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Namun, saat dimasak, zat-zat berbahaya ini akan hilang,” jelasnya.
Ia juga menekankan risiko keracunan. “Bakteri yang mungkin masih menempel pada beras tidak akan mati jika dimakan mentah,” katanya. Dr. Dion menegaskan bahwa tidak ada manfaat dari makan beras mentah, dan kalori yang terdapat pada beras mentah mungkin tidak bisa sepenuhnya dicerna tubuh.
Kandungan Berbahaya dalam Beras Mentah
Edukator gizi Irtya Qiyamulail menjelaskan bahwa beras mentah mengandung lektin, protein yang berfungsi sebagai insektisida alami. Mengonsumsi makanan mentah yang mengandung lektin dapat menyebabkan mual, diare, dan gangguan pencernaan.
Beberapa orang, termasuk ibu hamil, mungkin memiliki keinginan untuk makan beras mentah. Hal ini pernah dialami presenter Fitri Tropica. Irtya menjelaskan bahwa keinginan ini bisa menjadi indikasi kekurangan zat besi, berdasarkan penelitian yang menunjukkan wanita hamil dengan anemia cenderung mengonsumsi makanan yang tidak biasa.
Makan beras mentah dapat membawa risiko kesehatan yang serius. Sebaiknya, nikmati beras setelah dimasak untuk memastikan keamanan dan manfaat nutrisinya.
