Bisnis & Ekonomi News

Bahlil Ingatkan Pengusaha Batu Bara dan Minerba: Jangan Gunakan Konsultan untuk RKAB

GELUMPAI.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan peringatan keras kepada pengusaha di sektor mineral dan batu bara (minerba) terkait pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Bahlil menegaskan bahwa pengusaha di sektor ini sebaiknya tidak menggunakan konsultan dalam proses pengajuan RKAB.

Bahlil menyatakan bahwa penggunaan konsultan dapat membuka celah untuk praktik “permainan” antara perusahaan dengan pejabat di Kementerian ESDM. Hal ini dapat menciptakan ketidaktertiban dan potensi penyelewengan, terutama terkait dengan anggaran yang sering kali dibumbui dengan “titipan” dari pejabat yang bersangkutan.

“Nah sekarang saya minta Bapak Ibu semua, tolong kalau bikin RKAB di MODI itu (Minerba One Data Indonesia), jangan pakai konsultan dong datang ke kantor kita. Bapak Ibu semua yang datang lah. Karena konsultan itu yang membuat RAB (Rancangan Anggaran Biaya) naik-naik gitu barang. Seolah-olah ada titipan Dirjen sekian, Direktur sekian. Ini kan kita terakhir diperiksa sama Aparat Penegak Hukum semua,” jelas Bahlil saat menghadiri acara Minerba Expo 2024 di Balai Kartini Jakarta, Senin (25/11/2024), dikutip dari CNBC Indonesia.

Bahlil juga mengingatkan agar para pengusaha minerba Indonesia lebih tertib dalam pengajuan RKAB. Menurutnya, jika semua pengusaha melakukan pengajuan secara langsung, tanpa campur tangan konsultan, maka kemungkinan besar tidak akan ada lagi permainan yang melibatkan pejabat di Kementerian ESDM.

“Jadi itu maksud saya adalah, kita sama-sama tertib, tolong jangan terlalu urus pegawai saya. Karena sudah diurus oleh negara. Gaji mereka kemarin sudah naik 100%. Tolong jangan terlalu diurus mereka,” tegas Bahlil.

Bahlil juga mengungkapkan pengalamannya saat masih menjadi pengusaha. Dia mengatakan ada dua jenis ‘permainan’ yang terjadi di sektor minerba: satu dilakukan oleh pejabat yang cerdik dalam mengelak aturan, dan satu lagi oleh pengusaha yang pandai menundukkan pejabat. Bahlil menegaskan bahwa dia tidak akan toleran terhadap praktik seperti itu dalam pemerintahannya.

“Dan waktu saya jadi pengusaha, pengalaman itu dikit-dikit ada. Jadi saya tidak mungkin mau pakai cara itu lagi untuk kalian menaklukkan saya. Terkecuali ada ilmu baru yang belum saya tahu,” ujar Bahlil.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar