Bedakan Paylater dan Pinjol, Penting Biar Nggak Salah Pilih!
GELUMPAI.ID – Teknologi finansial berkembang pesat, dan dua layanan yang lagi naik daun adalah paylater dan pinjol. Meski keduanya mirip, ada beberapa perbedaan penting yang harus kamu pahami biar nggak salah langkah.
Metode Transaksi
Paylater itu buat kamu yang mau belanja barang atau jasa dan bayar nanti. Kelebihannya, kamu bisa cicil dalam waktu tertentu, misalnya 1 sampai 12 bulan, dengan bunga sesuai durasi cicilan.
Di sisi lain, pinjol memberi kamu pinjaman tunai yang bisa dipakai buat apa aja. Gak terbatas beli barang atau jasa, dan kamu harus bayar sesuai waktu yang udah ditentukan. Jadi, pinjol lebih fleksibel soal penggunaan uangnya.
Tujuan Penggunaan
Paylater biasanya ada di e-commerce tertentu, jadi penggunaan dana lebih terarah. Misalnya, kamu pakai buat beli tiket pesawat atau akomodasi traveling. Sebaliknya, pinjol bisa dipake untuk apa aja tanpa syarat terkait platform tertentu.
Tingkat Keamanan
Paylater lebih aman karena banyak yang sudah diatur oleh lembaga keuangan yang tepercaya dan terdaftar di OJK. Sayangnya, di dunia pinjol masih banyak yang ilegal dan nggak terkontrol, jadi lebih berisiko.
Regulasi dan Aturan
Paylater punya regulasi lebih jelas karena banyak yang bernaung di OJK. Walaupun nggak semuanya, beberapa paylater tetap diawasi untuk menjamin perlindungan konsumen. Pinjol juga diatur OJK lewat LPBTI, tapi nggak sedikit yang masih mengabaikan ketentuan yang ada.
Proses Penyaluran Dana
Kalau paylater, ada banyak pihak yang terlibat—dari e-commerce, merchant, sampai perusahaan pemberi pinjaman dan peminjam. Dengan proses yang lebih panjang, kadang kamu harus nunggu lama. Pinjol jauh lebih simpel, cuma melibatkan penyedia dana dan peminjam, jadi dana bisa cepat cair.
Supaya nggak kesandung masalah keuangan, kenali dengan jelas perbedaan antara paylater dan pinjol, terutama cara pakainya, tujuan penggunaan, tingkat keamanan, aturan yang ada, dan proses pinjamannya. Jangan sampai asal pilih, ya!
Tinggalkan Komentar