Bencana Longsor di Uganda: 15 Orang Tewas, Lebih dari 100 Hilang
GELUMPAI.ID – Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya hilang setelah hujan deras memicu tanah longsor di wilayah timur Uganda. Kejadian tragis ini menghantam enam desa di distrik Bulambuli yang terletak di daerah pegunungan.
Polisi Uganda pada Kamis mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 15, sementara 113 lainnya masih dinyatakan hilang. Bencana ini terjadi pada malam sebelumnya setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor yang menimbun banyak rumah di wilayah tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, gambar-gambar di media lokal menunjukkan hamparan tanah yang longsor menutupi desa Masugu, sekitar lima jam perjalanan dari ibu kota Kampala. Dalam video dan foto yang beredar di media sosial, warga terlihat bergotong-royong menggali tanah untuk mencari korban selamat di desa Kimono.
Tim Palang Merah Uganda mengungkapkan bahwa upaya penyelamatan masih berlangsung. Namun, jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah.
“Kami kehilangan sekitar 30 orang,” ungkap Faheera Mpalanyi, Komisaris Distrik Bulambuli, kepada AFP. Dia menambahkan bahwa hingga saat ini, enam jenazah, termasuk seorang bayi, telah ditemukan.
“Melihat skala kerusakan dan luasnya wilayah yang terdampak, serta dari keterangan keluarga korban, beberapa orang kemungkinan besar masih tertimbun di bawah reruntuhan,” tambahnya.
Hujan Lebat dan Banjir Memperburuk Keadaan
Hujan deras yang melanda Uganda dalam beberapa hari terakhir juga menyebabkan banjir di wilayah barat laut negara itu. Sebuah anak sungai dari Sungai Nil meluap, memutus akses jalan utama di berbagai lokasi. Kantor Perdana Menteri Uganda bahkan telah mengeluarkan peringatan darurat pada Rabu, menyoroti bahwa banyak jalan utama tidak dapat dilalui.
Tim darurat dikerahkan untuk mengevakuasi pengendara yang terjebak. Salah satu jalur penting yang menghubungkan Uganda dengan Sudan Selatan juga tidak bisa dilewati hingga Rabu malam.
Dilansir dari pernyataan pasukan pertahanan Uganda di platform X, mereka mengungkapkan bahwa sebuah perahu darurat yang digunakan untuk mengevakuasi warga di dekat kota Pakwach terbalik, menewaskan satu orang insinyur.
Tinggalkan Komentar