Bentuk Kekecewaan Terhadap Rektorat, BEM KBM Untirta Pasang Bendera Kuning
GELUMPAI.ID – BEM KBM Untirta Bersama beberapa organisasi-organisasi mahasiswa (Ormawa) Untirta melakukan aksi simbolik di depan gedung rektorat, Kampus Sindangsari, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pada Kamis 20 Juli 2023.
Aksi ini dilakukan dengan pemasangan bendera kuning di depan gedung rektorat Untirta, serta beberapa banner tuntutan.
Staff Kementrian Kesejahteraan Masyarakat (Kesma) BEM KBM Untirta, Irfan Aji Pratama, menyampaikan aksi ini dikarenakan tidak adanya respons dari pihak rektorat terkait dengan permohonan audiensi yang disampaikan pihaknya,
“Karena tidak adanya responsivitas dari pihak rektorat terkait dengan surat audiensi yang sudah kami sampaikan 1 bulan yang lalu, serta juga melakukan komunikasi lewat pesan WA tapi ternyata ditolak dan tidak digubris,” kata Irfan melalu keterangan tertulis pada Sabtu 22 Juli 2023.
Ia juga menjelaskan bahwa tuntutan yang disampaikan pihaknya terkait dengan calon mahasiswa baru jenjang d3 yang nominal ukt tidak sesuai peraturan dan untuk mahasiswa yatim/piatu yang tidak diperkenankan mengikuti penyesuaian UKT
“Dua tuntutan mengenai aksi ini yaitu, terkait dengan camaba D3 yang tidak bisa mendapatkan ukt golongan 1 dan 2 serta ukt yatim dan/atau yatim piatu semester 8 keatas yang tidak bisa melakukan penyesuaian 50%,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Presiden Mahasiswa BEM KBM Untirta, Ferdinan Algifari Putra, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap rektorat atas penetapan UKT mahasiswa D3.
“Kita memasang bendera kuning pertanda bahwa telah meninggalnya hati nurani atas penggolongan UKT yang diterima mahasiswa d3, ini salah satu bentuk kekecewaan yang sangat serius dari kami,” ujarnya.
Diakhir pria yang sering disapa Algi ini mengungkapkan, permintaan audiensi pihaknya di tolak mentah-mentah oleh rektorat. Selanjutnya, ia akan melakukan aksi kembali, jika belum ada jawaban dari pihak rektorat.
“Karena sebelumnya kita sudah meminta untuk audiensi dengan pihak rektorat, tapi tidak ada tanggapan. harapan nya si simpel kita di panggil dan diadakan ruang audiensi. Jika tidak, kita akan melanjutkan aksi kembali,” tandasnya.
Tinggalkan Komentar