GELUMPAI.ID — Syed Mokhtar Albukhary, seorang pria asal Malaysia, memiliki harta senilai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp36 triliun. Keberhasilannya ini berawal dari bantu orang tua berjualan di pasar. Bagaimana perjalanan hidupnya bisa berakhir demikian?
Lahir di keluarga yang tidak berkecukupan, Mokhtar tidak melanjutkan sekolah dan memilih membantu orang tua yang berjualan di pasar. Ia membantu ibu menjual sayur dan ayahnya menjajakan hasil peternakan. Sejak muda, ia sudah terlatih dalam dunia perdagangan.
Mengutip dari Muslim Insider, keterampilan wirausaha yang diasah sejak kecil membuat Mokhtar tidak kesulitan saat memulai bisnis pada usia 20 tahun. Pada 1970, dia memulai bisnis beras dengan modal pinjaman dari pemerintah.
Mokhtar juga membeli truk yang digunakan untuk mengangkut beras, dan sesekali menyewakannya kepada pedagang lain. Keuntungannya semakin meningkat, namun dia tidak lupa untuk berbagi. Dia selalu memberi uang kepada orang yang membutuhkan, mengikuti nasihat orang tua yang mengajarkan pentingnya sedekah.
“Mama mengajari kami bahwa uang yang dimiliki sebagian harus disedekahkan. Jika Anda menghasilkan uang, Anda harus memberikannya untuk membantu orang lain,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Dengan pendekatan ini, bisnis Mokhtar berkembang pesat. Ia mendapatkan kontrak pasokan beras ke pemerintah dan memperluas usaha ke sektor perkebunan, pelabuhan, dan manufaktur. Dalam bidang manufaktur, ia juga terlibat dalam produksi pakaian militer.
Keberhasilan bisnisnya menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Malaysia. Sejak 2005, Forbes mengakui Mokhtar sebagai orang terkaya di negara tersebut. Bahkan, pada 2013, ia masuk sebagai orang terkaya ke-50 di dunia. Saat ini, ia berada di peringkat ke-15 orang terkaya Malaysia dengan harta mencapai Rp36 triliun.
Walau sudah kaya raya, Mokhtar tetap mengikuti prinsip orang tuanya dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan filantropi di Malaysia dan memilih hidup sederhana.
Sumber: CNBC Indonesia
