Bisnis & Ekonomi

BJP Vs George Soros: Konflik Politik India yang Mengguncang Dunia

GELUMPAI.ID – Saat Parlemen India membuka sesi musim dinginnya pada akhir November, debat panas antara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi dan pihak oposisi dari Partai Kongres memanas. Di tengah situasi itu, nama George Soros, seorang pemodal dan dermawan Hungaria-Amerika, menjadi pusat kontroversi politik.

Manipur, negara bagian di timur laut India, masih dirundung konflik etnis yang menurut kritikus diperburuk oleh pemerintahan BJP. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi India melambat, dan miliarder Gautam Adani menghadapi tuduhan korupsi di Amerika Serikat.

Pada pertengahan Desember, BJP memanfaatkan situasi ini untuk menargetkan Soros sebagai dalang yang dituduh mendukung oposisi dan mencoba menggoyang stabilitas negara. Tuduhan tersebut semakin tajam menjelang pemilihan parlemen 2024, di mana BJP berupaya mempertahankan dominasinya setelah kehilangan mayoritas untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

Tuduhan Berat Terhadap Soros dan AS

BJP mengklaim bahwa Open Society Foundations milik Soros, bersama dengan Departemen Luar Negeri AS, mendanai investigasi jurnalistik yang menyerang pemerintahan Modi. Dilansir dari Al Jazeera, BJP menuding laporan investigasi ini menyasar isu seperti penggunaan spyware Pegasus, aktivitas bisnis Adani, hingga penurunan kebebasan beragama di India.

Juru bicara BJP dalam konferensi pers menyebut bahwa “negara dalam negara” berusaha mengguncang India dengan menargetkan Modi. Tuduhan ini mengejutkan, mengingat AS adalah salah satu sekutu strategis terdekat India. Beberapa analis melihat langkah ini sebagai upaya pencitraan politik domestik.

George Soros: Sasaran Mudah?

Menurut para pengamat, Soros menjadi target empuk bagi BJP karena posisinya sebagai miliarder yang sering mengkritik Modi dan mendanai berbagai proyek sosial. Namun, ini bukan sekadar tentang dirinya. Soros dianggap sebagai simbol aktor asing yang mencoba mencampuri urusan dalam negeri India.

Neelanjan Sircar dari Centre for Policy Research di New Delhi mengatakan bahwa kampanye BJP lebih tentang membangun narasi “pertentangan antara koalisi yang didukung Barat dan koalisi nasionalis.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar