GELUMPAI.ID – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pemilik Maspion Grup, Alim Markus, untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah kondisi ekonomi yang sedang sulit.
“Kami mengapresiasi kedatangan Alim Markus yang merupakan pelaku usaha senior di Jawa Timur. Dalam pertemuan ini, saya menitipkan pesan khusus agar sebisa mungkin tidak ada PHK di perusahaan,” ujar Khofifah di Surabaya, Rabu (2/4).
Khofifah menekankan bahwa industri adalah tulang punggung lapangan kerja di Jatim. Jika produksi turun, ia berharap perusahaan bisa memilih opsi lain seperti pengurangan jam kerja, bukan langsung PHK.
Data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim menunjukkan bahwa 40 ribu pekerja telah kehilangan pekerjaan selama Januari-Februari 2025. Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sepanjang 2024 ada 77.965 pekerja terkena PHK, naik dari 64.855 pada 2023.
“Kami tidak ingin kondisi ini memburuk di Jawa Timur. Pengusaha harus mengutamakan kesejahteraan pekerja dan mencari solusi selain PHK,” tegas Khofifah.
Menanggapi hal ini, Alim Markus memastikan bahwa Maspion Grup tidak akan melakukan PHK. Ia menyebut kondisi keuangan perusahaan masih stabil berkat investasi baru yang masuk.
“Saya jamin tidak ada PHK. Jika ada karyawan yang harus dirumahkan, kami akan menyalurkannya ke perusahaan lain dalam grup kami,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Apindo tersebut.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa beberapa investor dari Tiongkok tertarik menanamkan modal di Jatim. Mereka berencana mengembangkan pertanian padi dan tebu dengan bibit impor dari Tiongkok.
“Pada 8 April 2025, saya akan kembali ke Kantor Gubernur Jatim untuk membahas lebih lanjut investasi ini, termasuk perizinannya,” ujarnya.
Sumber: CNN Indonesia