Health & Fitness

Bridget Cacciatore: Perjuangan Melawan Kenaikan Berat Badan dan Menemukan Pola Hidup Sehat

GELUMPAI.ID – Bridget Cacciatore selalu menjalani gaya hidup sehat: makan rendah karbohidrat, rendah gula, menghindari alkohol, dan rajin olahraga. Bahkan, dia pernah ikut Chicago Marathon pada tahun 2009 dan beberapa kali menyelesaikan half-marathon. Namun, semua kebiasaan sehat itu tampaknya tidak mampu mencegah kenaikan berat badannya yang mencapai 175 pound (sekitar 79 kg).

Kesehatan yang Memburuk dan Berat Badan yang Sulit Turun

Cacciatore, 49 tahun, mengungkapkan bahwa dirinya memiliki sejumlah masalah kesehatan, seperti:

  • Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
  • Resistensi insulin
  • Hashimoto’s disease (gangguan pada tiroid)

Dia juga pernah menjalani berbagai operasi besar, termasuk pengangkatan rahim dan operasi usus. Setelah itu, hormon tubuhnya terasa tidak seimbang. “Saya merasa seperti berjalan di atas pasir hisap setiap hari. Tubuh saya terasa berat, cincin tidak muat, sendi terasa sakit,” katanya. Kondisi ini bahkan memengaruhi kesehatan mentalnya. Dia merasa depresi, tidak percaya diri, dan enggan keluar rumah karena pakaian tidak ada yang muat.

Mengubah Strategi Latihan dan Pola Hidup

Awalnya, Cacciatore berpikir dia hanya perlu menerima perubahan tubuhnya. Tapi keinginan untuk menjadi lebih sehat dan kuat membuatnya bergabung dengan gym Life Time di dekat rumahnya di pinggiran Chicago. Dia mulai melakukan strength training bersama seorang pelatih bernama Juliet Rodriguez, yang dikenal tegas dan fokus.

Selain itu, dia juga mencoba pendekatan medis, termasuk meminta resep metformin, obat untuk mengatur gula darah yang sering digunakan penderita PCOS. Namun, upaya awalnya—gabungan diet Nutrisystem, dua sesi strength training per minggu, dan 11 sesi kardio intens per minggu—malah membuatnya naik 7 pound (sekitar 3 kg). “Saya merasa sangat kecewa,” katanya.

Diet Clean Keto dan Jalan Kaki Jadi Solusi

Merasa putus asa, Cacciatore menemui dokter spesialis penurunan berat badan yang akhirnya memberikan solusi berbeda:

  • Diet clean keto: Pola makan rendah karbohidrat, tinggi protein, sayuran, dan lemak sehat.
  • Menghentikan kardio intens: Dokter menyarankan dia fokus pada strength training dan jalan kaki untuk mengurangi tingkat kortisol yang bisa memicu inflamasi dan kenaikan berat badan.

Perubahan ini terasa sulit bagi Cacciatore yang terbiasa dengan olahraga berat seperti maraton. Namun, dia akhirnya menyadari bahwa kardio intens mungkin menjadi penyebab masalahnya. Rodriguez menjelaskan, “Jika tubuhmu sudah kesulitan mengatur hormon seperti pada Hashimoto atau resistensi insulin, kortisol bisa meningkatkan inflamasi dan memperburuk kondisi.”

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar