Bisnis & Ekonomi News

Broadcom Melesat 11% Lagi, Bukti Dominasi AI Bikin Wall Street Angkat Topi

GELUMPAI.ID – Saham Broadcom terus tancap gas! Setelah mencapai kapitalisasi pasar lebih dari $1 triliun pada Jumat lalu, saham raksasa semikonduktor ini naik 11% lagi di Senin, dipicu oleh optimisme analis Wall Street yang menaikkan target harga mereka.

Kenaikan tajam ini datang setelah laporan pendapatan Broadcom yang melampaui ekspektasi pada Kamis malam, lengkap dengan prospek cerah untuk kuartal pertama tahun depan. Broadcom, yang menjual chip semikonduktor dan perangkat lunak infrastruktur, mencatat lonjakan pendapatan dari kecerdasan buatan (AI) sebesar 220% dalam setahun, menyentuh angka fantastis $12,2 miliar.

Dilansir dari catatan Goldman Sachs, analis mereka merekomendasikan pembelian saham Broadcom dan menaikkan target harga 12 bulan ke $240 dari sebelumnya $190. Mereka menyebut peningkatan ini didorong oleh bertambahnya pelanggan besar untuk produk silikon khusus Broadcom. Tak hanya itu, eksekusi manajemen setelah akuisisi VMware senilai $61 miliar tahun lalu juga dianggap sukses.

Kami kini semakin yakin dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba Broadcom ke depan, tulis analis Goldman Sachs dalam laporan tertanggal 15 Desember.

Tak mau ketinggalan, Barclays menaikkan target harga saham Broadcom menjadi $205 dari $200, sementara Truist optimis dengan target baru di $260 dari sebelumnya $245.

Dengan penutupan di angka $250 pada Senin, saham Broadcom kini telah melonjak 126% sepanjang tahun ini. Sebagai perbandingan, raksasa AI lainnya seperti Nvidia, yang mendominasi pasar dengan chip GPU-nya, naik lebih dari 165% dengan kapitalisasi pasar menyentuh $3,2 triliun. Sementara itu, Nasdaq menguat 34% sepanjang tahun ini.

Broadcom dikenal dengan akselerator AI kustom yang mereka sebut XPU, yang berbeda dari GPU milik Nvidia. Perusahaan mengumumkan bahwa pengiriman XPU mereka berhasil digandakan pada kuartal ini untuk tiga pelanggan hyperscale. Meski nama pelanggan tidak disebutkan, analis memprediksi ketiganya adalah Meta, Alphabet, dan induk TikTok, ByteDance.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar