GELUMPAI.ID – Chelsea kembali terjebak dalam tren negatif setelah gagal meraih kemenangan dalam lima laga terakhir Liga Primer Inggris. Posisi The Blues yang semula nyaman di papan atas kini terancam jatuh ke luar zona Liga Champions.
Sebulan lalu, Chelsea masih disebut-sebut sebagai kuda hitam dalam pacuan gelar juara. Namun, tren hasil buruk dalam beberapa pekan terakhir—termasuk kekalahan dari Fulham dan Ipswich—membuat skuad asuhan Enzo Maresca harus realistis. “Tahun ini belum tahunnya Chelsea,” ujar salah satu pengamat olahraga di media sosial.
Kehilangan Silva, Lini Belakang Rapuh
Musim ini, lini pertahanan Chelsea kehilangan sosok sentral seperti Thiago Silva. Meski performanya sudah menurun, bek veteran Brasil itu adalah pemimpin sejati di dalam dan luar lapangan. Kini, Maresca harus bergantung pada pemain muda seperti Levi Colwill, yang baru berusia 21 tahun namun dibebani tanggung jawab besar.
Pasangan Colwill dengan Wesley Fofana sempat menjanjikan, namun riwayat cedera Fofana membuat skuad Maresca terus beradaptasi dengan komposisi baru di belakang. Hasilnya? Lini pertahanan Chelsea tetap jadi titik lemah, kebobolan gol demi gol yang merugikan mereka di laga krusial.
Taktik Maresca Dinilai Kaku
Keputusan merekrut Enzo Maresca sebagai pelatih memang menuai pro dan kontra. Sebagai “produk” taktik Pep Guardiola, Maresca dikenal cerdas namun cenderung satu dimensi. Filosofi bermainnya yang terlalu sabar terkadang justru menyulitkan tim, terutama saat menghadapi tim-tim yang bermain cepat.
“Kami butuh pelatih dengan pendekatan lebih fleksibel,” kritik seorang fan di Twitter. Bahkan beberapa laporan mengklaim ada gesekan antara Maresca dan pemain terkait minimnya waktu bermain.
Strategi Transfer Masih Kacau
Chelsea kerap menjadi sorotan karena kebijakan transfernya yang dinilai ugal-ugalan. Setelah menjual Matz Sels, salah satu kiper terbaik musim ini, mereka mendatangkan Filip Jorgensen yang belum mampu bersinar. Rumor pun terus berkembang soal kemungkinan Christopher Nkunku hengkang ke Bayern Munich akibat minimnya menit bermain.
Skuad muda Chelsea jelas penuh potensi. Namun tanpa pengalaman yang cukup, sulit bagi mereka untuk mendobrak Liga Primer dengan konsisten. Kehilangan kontrol di ruang ganti dan rotasi pemain yang terlambat semakin memperparah kondisi Chelsea.