GELUMPAI.ID — China dan Jepang akhirnya duduk bareng membahas nasib ekspor-impor seafood, setelah dunia dihebohkan dengan pelepasan air radioaktif ke laut.
Pertemuan teknis ini jadi lanjutan dari ketegangan lama akibat pembuangan air limbah nuklir dari fasilitas Fukushima Daiichi ke Laut Jepang sejak 2023.
Fasilitas nuklir itu kini sudah tidak aktif.
Rapat dilakukan secara daring dan mempertemukan Administrasi Umum Bea Cukai China dengan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang.
Keduanya sebelumnya sudah sepakat pada September 2024 bahwa impor seafood Jepang akan dilanjutkan secara bertahap.
Namun, proses ini tetap bergantung pada keikutsertaan China dalam kegiatan pemantauan di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Sebagai bagian dari pengawasan tersebut, China telah mengambil sampel laut di sekitar Fukushima pada Oktober dan Februari.
Hasilnya? Tidak ditemukan konsentrasi zat radioaktif yang melebihi batas normal.
Meski begitu, China belum langsung ambil langkah soal pencabutan larangan impor.
Administrasi Bea Cukai China menegaskan, pembicaraan teknis ini bukan berarti mereka akan segera membuka keran impor seafood dari Jepang.
Diskusi ini disebut sebagai langkah awal untuk mencari jalan tengah.
Sumber: CNN Indonesia