Internasional

China Panas! Kapal Perang Dikerahkan Dekat Taiwan, Ancaman Memuncak

GELUMPAI.ID – Ketegangan di Selat Taiwan makin panas! Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa jumlah kapal perang China yang beroperasi di sekitar wilayahnya melonjak dua kali lipat dalam 24 jam terakhir. Langkah ini muncul di tengah prediksi bahwa Beijing akan segera melancarkan gelombang latihan militer baru.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, merasa tersulut oleh lawatan Presiden Taiwan Lai Ching-te ke Hawaii dan Guam, yang merupakan wilayah Amerika Serikat. Lawatan itu, yang dianggap sebagai upaya diplomasi Taiwan, diakhiri Lai pada Jumat malam pekan lalu.

Dalam laporan hariannya, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan adanya 14 kapal perang China yang beroperasi dekat pulau tersebut, naik signifikan dari delapan kapal yang dilaporkan sehari sebelumnya. Selain itu, empat balon China terdeteksi melintasi Selat Taiwan, dengan salah satunya bahkan menyentuh area puncak pulau tersebut.

“Dilansir dari sumber keamanan, kondisi cuaca buruk di Selat Taiwan akhir pekan ini bisa menjadi salah satu faktor keputusan China untuk menggelar latihan perang,” ungkap laporan tersebut.

Namun, ketika dimintai komentar pada Minggu di luar jam kerja, Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan. Meski begitu, dalam pernyataan tegas melalui akun resmi WeChat-nya, Kementerian Keamanan Negara China menyampaikan bahwa langkah Lai mendekati Amerika Serikat untuk “mendapatkan kemerdekaan” pasti akan gagal.

“Ini adalah pertunjukan kekuatan palsu dari pemerintah Taiwan,” tulisnya, sembari menuduh AS bekerja sama dengan “para gangster dan serigala” dalam mendukung Taiwan. “Tidak ada yang boleh meremehkan tekad kuat pemerintah dan rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” tambahnya.

Taiwan dengan tegas menolak klaim kedaulatan yang diajukan Beijing, sementara Presiden Lai terus membangun aliansi internasional untuk memperkuat posisi negaranya di tengah tekanan dari China.

Sumber: Reuters

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar