Pemerintahan

Dana Desa Dipakai untuk Program Makan Bergizi? Celios: Bisa Bebani Desa!

GELUMPAI.ID – Rencana pemerintah menggunakan dana desa untuk mendanai program makan bergizi gratis memicu polemik. Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai kebijakan tersebut dapat membawa persoalan serius bagi pemerintahan desa.

“Pemerintah desa tidak memiliki dana yang cukup,” tegas Huda saat dihubungi, Minggu, 5 Januari 2024. “Pada akhirnya, pengelolaan dana desa akan semakin terbatas, dan masalah-masalah di tingkat desa akan terpinggirkan karena anggaran habis tersedot untuk program pemerintah pusat.”

Huda menjelaskan, meskipun program makan bergizi gratis memiliki tujuan baik, pengalihan dana desa bisa membatasi kemampuan desa untuk menangani kebutuhan lokal yang sebenarnya lebih mendesak. Selain itu, ia juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi jika masyarakat desa diandalkan sebagai penyedia bahan baku.

“Tidak semua desa mampu menghasilkan bahan baku yang memenuhi standar gizi,” jelasnya. “Program ini memerlukan kualitas makanan yang tinggi, tetapi anggarannya terbatas. Dari penyediaan bahan hingga menjaga kualitas, semuanya membutuhkan biaya besar.”

Menurut Huda, standar gizi adalah elemen kunci dari program tersebut. Namun, tanggung jawab penuh kepada pemerintah desa justru akan menambah beban. “Menjaga standar mutu makanan bergizi bukan hanya soal bahan baku, tetapi juga soal infrastruktur dan keahlian yang mumpuni,” katanya.

Sebelumnya, pendanaan program makan bergizi gratis sempat diusulkan menggunakan dana pendidikan. Namun, rencana ini mendapat banyak penolakan dari masyarakat dan ekonom. Kini, pemerintah tengah mempertimbangkan opsi penggunaan dana desa.

Huda menegaskan, kebijakan ini perlu dipikirkan dengan matang agar tidak mengorbankan pembangunan desa yang telah direncanakan.

Sumber: Tempo.co

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar