GELUMPAI.ID — Perum Bulog kini memiliki dana Rp 16,6 triliun untuk membeli gabah dan beras petani secara tunai. Wakil Direktur Bulog, Marga Taufiq, mengonfirmasi bahwa dana tersebut telah tersedia sejak 10 Maret 2025.KOMPAS.com+2KOMPAS.com+2KOMPAS.com+2
“Dananya sudah siap sejak 10 Maret. Jadi kita dengan petani cash and carry, bayar di sawah,” ujar Marga di Kantor Bulog, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2025).
Dana ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyerap gabah dan beras dari petani. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan stok pangan nasional.
Saat ini, stok gabah di Bulog mencapai sekitar 600.000 ton. Sementara itu, cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 2,2 juta ton. Dengan jumlah tersebut, Marga memastikan stok pangan dalam kondisi aman.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengalokasikan dana Rp 16,6 triliun untuk Bulog. Dana ini digunakan untuk membeli beras dan gabah sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dana investasi di Bulog harus dikelola secara tepat, profesional, dan bebas korupsi untuk menjamin kesejahteraan petani,” ujar Sri Mulyani pada Selasa (11/3/2025).
Alokasi anggaran ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2025. Bulog juga tetap menyerap gabah petani selama Ramadhan untuk menjaga stabilitas pasokan beras dan mendukung kesejahteraan petani.
Sumber: KOMPAS