Dari Hampir Stroke Hingga Turun 52 Kg, Debbie Ramos Ubah Hidup Demi Kesehatan
GELUMPAI.ID – Mendekati usia 50 tahun, Debbie Ramos dihadapkan pada kenyataan pahit soal kesehatannya. “Dokter bilang, ‘Kamu mau kena serangan jantung atau stroke? Karena itu tujuanmu kalau terus begini,’” ungkap Ramos kepada TODAY.com. Tekanan darahnya tinggi, kolesterol melambung, dan kadar A1C tidak terkendali.
Saat itu, berat badan Ramos mencapai 130 kg. Kondisi ini memaksanya sadar bahwa ia harus berubah, terutama setelah kehilangan ayahnya. Demi merawat sang ibu, Ramos tahu dia butuh kesehatan yang lebih baik.
Mulai dari Gym Hingga Foto yang Menyadarkan
Ramos mencoba pergi ke gym, dan meskipun ada sedikit perubahan, sebuah foto dari liburan keluarga menjadi titik balik. “Saat lihat cermin, aku merasa biasa saja. Tapi foto itu seperti tamparan keras. Aku sadar aku harus berubah, atau aku nggak bakal ada untuk ibuku,” katanya.
Kemudian, sebuah email dari Blue Shield of California mengubah segalanya. Platform Wellvolution yang ditawarkan asuransinya menyarankan program penurunan berat badan, termasuk keanggotaan gratis di WeightWatchers selama setahun, bersama Fitbit dan timbangan. Dalam tiga minggu, Ramos turun 4,5 kg. “Aku pikir, ‘Aku bisa melakukan ini,’” ujarnya.
Penurunan Berat Badan Perlahan Tapi Pasti
Perjalanan berat badan Ramos bukan instan. Selama 25 tahun, dia perlahan bertambah berat hingga ke titik itu. “Aku selalu bilang ke orang-orang, aku menurunkan berat badan gram demi gram. Ini nggak cepat, dan memang nggak harus cepat,” jelasnya. Hingga kini, Ramos berhasil turun 52 kg dan menjalani hidup aktif, dari golf frisbee hingga bersepeda.
Kemenangan Non-Skala yang Membanggakan
Selain angka di timbangan, Ramos juga merasakan perubahan besar lainnya:
- Tekanan darah, kolesterol, dan kadar A1C kini normal.
- Nggak pernah kena bronkitis sejak 2018.
- Bisa duduk nyaman di booth restoran.
- Ukuran baju dari 24 ke 10, bahkan handuk biasa kini cukup untuk membalut tubuhnya.
- Bisa membeli kalung tanpa custom ukuran.
Kebiasaan Olahraga dan Gaya Hidup Baru
Ramos mulai rutin olahraga pagi, bangun jam 4:30 dan langsung ke gym. “Ini jadwal yang pas, jadi malamnya aku bisa langsung pulang tanpa terganggu,” jelasnya. Meski sempat terhenti akibat pandemi dan hernia, Ramos tetap bangkit dengan bersepeda dan berjalan kaki hingga kembali prima.
WeightWatchers: Makan Tanpa Pantangan
Salah satu kunci sukses Ramos adalah pendekatan makan yang seimbang. “Aku nggak pernah merasa curang karena aku nggak diet. Aku hanya sesekali menikmati donat atau permen, tapi tetap mindful,” jelasnya. Dia juga berhenti minum alkohol karena lebih memilih ‘menghabiskan poin’ untuk makanan favoritnya.
Tinggalkan Komentar