Ngegilakakeun

Demi Selamatkan Puasa dari ‘sang Joni’, Mahasiswa Ini Rela Hapus Aplikasi Twitter Dari Gawainya (IYKWIM hehe)

GELUMPAI.ID – Bulan Ramadan berdasarkan berbagai teks keagamaan, menjadi bulan dimana para setan dikurung. Setidaknya kondisi itu berlangsung selama satu bulan penuh.

Dikurungnya para setan disebutkan agar mereka tidak mengganggu umat Muslim selama menjalankan ibadah puasa. Salah satunya dari ganggungan hawa nafsu.

Belenggu tersebut nyatanya tidak berlaku untuk setan berwujud manusia. Pernyataan tersebut memang klise, tapi itulah yang disampaikan oleh Dula, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Serang.

Dula mengatakan, sebetulnya dia tidak terlalu percaya dengan yang namanya setan, dalam hal ini yang sering digambarkan seperti berbentuk pocong, kuntilanak dan sebagainya.

Ia hanya percaya keberadaan jin. Sementara setan yang dia yakini adalah jin yang sifatnya tercela, ditambah manusia yang kelakuannya brengsek.

“Nah kalau jin yang sifatnya tercela dan suka ganggu keimanan orang, mungkin iya dibelenggu. Tapi manusia-manusia brengsek ini yang masih berkeliaran di bulan Ramadan,” ujarnya saat berbincang dengan Gelumpai.

Menurutnya, setan berwujud manusia itu di saat ini lebih sering berkeliaran di dunia maya, salah satunya adalah media sosial Twitter.

Dula mengaku, aplikasi Twitter di gawainya menjadi momok tersendiri bagi dirinya saat menjalankan ibadah puasa. Bagaimana tidak, si burung biru kerap menyuguhkan konten-konten yang sangat vulgar.

“Twitter bagi generasi milenial dan Z menjadi salah satu sumber informasi. Sialnya sekarang ini malah jadi seperti situs b*k*p yang legal,” katanya.

Meski orang-orang bilang algoritma media sosial itu mengikuti apa yang biasa dilihat oleh penggunanya, namun Dula memastikan bahwa dia bukan ‘penikmat’ konten tersebut.

“Enggak, kalaupun nonton mah enggak di Twitter,” katanya sambil nyengir.

Akhir-akhir ini menurutnya, trending topik di Twitter kerap memunculkan topik yang mengarah pada hal-hal berbau pornografi.

“Trus juga sering banget muncul notifikasi konten dari orang-orang yang berbahaya sih bagi si ‘Joni’. Padahal daku tidak follow itu orang,” terang dia.

Maka dari itu, demi kelangsungan ibadah puasanya selama sebulan penuh dan menyelamatkan ‘sang Joni’ dari perbuatan yang membatalkan puasa, ia pun mengambil langkah tegas dan terukur.

“Saya ambil keputusan untuk menghapus Twitter dari gawai saya. Seenggaknya notifikasi-notifikasi dari akun-akun b*k*p itu enggak mengganggu konsentrasi ibadah saya,” ungkapnya.

Respect lah buat Dula!

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar