News

Dikepung Israel saat Penguburan, Pria Lebanon Ini Kecewa Berat!

Pelanggaran Gencatan Senjata
Sejak gencatan senjata mulai berlaku, kedua pihak, Israel dan Lebanon, saling tuduh telah melanggar perjanjian tersebut. Sementara Israel mengklaim adanya gerakan mencurigakan di desa-desa sekitar selatan Lebanon, pasukan Lebanon menuduh Israel melakukan serangan tank dan udara sebagai pelanggaran serius terhadap kesepakatan.

Sementara itu, Mustafa Ibrahim al-Sayyed, seorang ayah dari 12 anak, juga merasakan nasib serupa. Meski gencatan senjata telah diberlakukan hampir seminggu, Sayyed yang tinggal di dekat perbatasan Israel masih terpaksa berada di pengungsian dan belum bisa kembali ke rumahnya di Beit Lif. Ia bahkan menerima peringatan dari ponselnya bahwa wilayah tersebut adalah zona “larangan” dari militer Israel.

Harapan untuk Kedamaian
“Saya berharap bisa kembali ke rumah kami, supaya kami bisa mendapatkan ketenangan pikiran,” ujar Sayyed, yang sangat ingin mengakhiri masa pengungsian dan kembali ke kehidupan normalnya.

Namun, dengan kondisi yang semakin tegang, masa depan ketenangan dan perdamaian di wilayah ini masih jauh dari pasti.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar