GELUMPAI.ID – Hadir sebagai narasumber, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, disambut sholawat badar pada saat tiba di Kongres XVIII Muslimat Nahdatul Ulama (NU). Pada kesempatan itu, ia memaparkan sejumlah program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan mengajak Muslimat NU untuk berpartisipasi menyukseskan program-program tersebut.
“Suatu kehormatan bagi saya dapat hadir di sini dan mengapresiasi peran Muslimat NU yang luar biasa dalam membangun generasi Indonesia yang hebat, generasi Indonesia yang kuat. Karena itu kami sangat berharap agar ibu-ibu Muslimat NU dapat bersama-sama dengan kami memenuhi amanat konstitusi serta memenuhi tugas agar kita ini bisa menjadi orang tua untuk peserta didik, menjadi komunitas yang melahirkan anak-anak Indonesia yang hebat, dan menyambut generasi emas Indonesia tahun 2045,” ujar Mendikdasmen, Abdul Mu’ti saat menghadiri Kongres XVIII Muslimat NU di Gedung Asrama Haji, Surabaya, Kamis (13/2).
Menteri Mu’ti menyampaikan sejumlah program prioritas yang di antaranya adalah program Wajib Belajar 13 tahun dan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Terkait Wajib Belajar 3 Tahun, ia menilai bahwa masa emas pertumbuhan anak adalah saat mereka berada di jenjang TK hingga kelas tiga atau empat SD. Untuk itu, Kemendikdasmen juga melakukan kerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk membangun satu desa satu PAUD.
“Selain itu, untuk Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan sebuah pembiasaan yang nantinya kebiasaan itu akan membentuk kepribadian anak, dan kepribadian itu akan berpengaruh besar dalam membangun karakter dan peradaban bangsa. Dari kedua program tersebut saya pikir perlu dukungan dari Muslimat NU karena merupakan bagian dari upaya kita untuk melakukan gerakan bersama yang saya sebut dengan partisipasi semesta dalam membangun karakter anak,” papar Menteri Mu’ti.
Selanjutnya, Menter Mu’ti menilai bahwa 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan upaya dalam menguatkan kesehatan mental untuk peserta didik. Mulai dari nilai spiritual, asupan makan bergizi, hingga waktu tidur yang cukup diharapkan menjadikan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat fisik, sehat mental, siap dan bergembira belajar di sekolah.