Dolar AS: Masih Perkasa atau Mulai Goyah?
GELUMPAI.ID – Dolar AS sedang menikmati masa keemasan, tetapi pertanyaannya kini: apakah ini tanda kekuatan yang terus berlanjut atau justru puncak dari siklus “mighty dollar”?
Sejak akhir September, para spekulan mata uang telah mengubah posisi dari net short menjadi net long terhadap dolar. Menurut data Commodity Futures Trading Commission, nilai posisi net long ini melonjak dari $15 miliar menjadi $35 miliar—angka terbesar sejak Januari 2016.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya, naik 10% dan mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Bahkan, dolar mencatatkan rekor terhadap real Brasil dan rupee India.
Namun, analis memperingatkan potensi pelemahan. Morgan Stanley, misalnya, merekomendasikan menjual dolar terhadap euro, pound sterling, dan yen. Mereka menyebut, “Faktor-faktor yang mendukung penguatan dolar belakangan ini sudah sepenuhnya dihargai, atau bahkan berlebihan.”
Sementara itu, Goldman Sachs tetap optimis. Mereka memproyeksikan dolar tetap kuat karena performa ekonomi AS yang solid dan imbal hasil Treasury yang mendukung.
Menariknya, pernyataan pejabat pemerintahan Trump tentang penundaan tarif baru-baru ini langsung memukul dolar, yang anjlok lebih dari 1% dalam sehari.
Apakah ini awal dari kejatuhan “mighty dollar”? Pasar tampaknya harus lebih berhati-hati.
Sumber: Reuters
Tinggalkan Komentar