Dolar Menguat Terhadap Yen Karena Ketidakpastian Laju Pengetatan Kebijakan Bank of Japan
GELUMPAI.ID – Dolar menguat terhadap yen pada hari Senin, melanjutkan tren kenaikannya setelah pejabat utama Bank of Japan (BoJ) memberikan sinyal bahwa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut mungkin akan terjadi, meskipun tidak ada kejelasan mengenai waktu kenaikan tersebut.
Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengulang bahwa ekonomi Jepang menuju inflasi yang didorong oleh kenaikan upah yang berkelanjutan, dan memperingatkan agar biaya pinjaman tidak dipertahankan terlalu rendah. Ini membuka kemungkinan untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, bahkan mungkin pada bulan Desember. Pernyataan ini merupakan komentar pertama Ueda mengenai kebijakan moneter sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS dua minggu lalu.
Namun, Ueda tidak memberikan petunjuk jelas mengenai apakah kenaikan tersebut akan terjadi pada bulan Desember, dengan alasan berbagai “ketidakpastian” yang perlu dievaluasi lebih lanjut.
Reaksi Pasar Terhadap Pernyataan Ueda
Gubernur Bank of Japan tidak memberikan sinyal baru, kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York. Karena kekacauan yang terjadi pada Juli, pasar mengharapkan BoJ untuk lebih mempersiapkan langkah berikutnya, tetapi gubernur BoJ tidak melakukannya hari ini, sehingga saya rasa yen melemah.
Pada Juli, BoJ secara tak terduga menaikkan suku bunga jangka pendek, yang menyebabkan gelombang penjualan di pasar terkait dengan pembongkaran yen carry trade.
Dolar menguat 0,17% menjadi 154,6 yen. Pada hari Jumat, dolar terhenti setelah empat sesi berturut-turut menguat terhadap yen, setelah Menteri Keuangan Katsunobu Kato memperingatkan bahwa pihak berwenang akan mengambil tindakan untuk melawan pergerakan nilai tukar yang berlebihan.
Pasar saat ini memperkirakan peluang 54% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Bank of Japan pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 19 Desember, sedikit berubah dari sebelum pidato Ueda.
Pergerakan Indeks Dolar dan Eropa
Indeks dolar, yang mengukur nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang lainnya, turun 0,5% menjadi 106,20, dengan euro menguat 0,54% di $1,0598. Indeks ini sempat mencapai level tertinggi lebih dari satu tahun lalu 107,07, didorong oleh ekspektasi bahwa kemenangan Trump bisa memicu tarif yang lebih tinggi dan berpotensi menekan inflasi, yang dapat memperlambat jalur pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.
Tinggalkan Komentar