Dua Remaja di China Dihukum Penjara Lama karena Bunuh Teman Pakai Sekop
GELUMPAI.ID – Kasus pembunuhan brutal yang melibatkan dua remaja di China akhirnya menemui titik terang. Pengadilan di kota Handan, Provinsi Hebei, menjatuhkan hukuman berat kepada dua pelaku utama yang masih berusia 13 tahun saat kejadian, dilansir dari Reuters.
Zhang, pelaku utama, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara Li, rekannya, mendapat hukuman 12 tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana. Pengadilan menyatakan bahwa tindakan mereka “sangat kejam, dan kondisi kejahatan sangat mengerikan”. Motif di balik aksi tersebut, bagaimanapun, tidak diungkapkan oleh pihak berwenang.
Sementara itu, seorang tersangka ketiga bernama Ma hanya mendapat hukuman pendidikan koreksi khusus, sesuai aturan hukum yang berlaku. Ma dilaporkan ikut menyaksikan pembunuhan tersebut, namun tidak terlibat secara langsung dalam aksi kekerasan.
Fakta Kejadian: Pembunuhan di Rumah Kaca Terbengkalai
Kasus ini bermula pada 10 Maret, saat jasad korban yang juga berusia 13 tahun, Wang, ditemukan terkubur dangkal di rumah kaca terbengkalai di pinggiran kota Handan. Penyelidikan mengungkap Zhang bertanggung jawab atas pembunuhan dengan sekop serta merancang rencana tersebut, sementara Li membantu dalam proses pembunuhan dan penguburan.
China sendiri telah menurunkan usia pertanggungjawaban pidana menjadi 12 tahun sejak 2021 untuk kasus serius seperti pembunuhan berencana. Namun, hukuman mati tetap tidak berlaku bagi pelaku di bawah umur.
“Anak-Anak yang Ditinggalkan”
Kasus ini menyoroti masalah sosial besar di China, yakni keberadaan hampir 67 juta “anak-anak yang ditinggalkan” oleh orang tua mereka yang bekerja sebagai migran di kota besar. Dilansir dari data sensus 2020, anak-anak ini kerap dirawat oleh kakek-nenek atau kerabat lainnya, membuat mereka rentan terhadap gangguan mental, perundungan, hingga perilaku kriminal.
Di tengah ramainya perdebatan di media sosial, beberapa pihak menyerukan hukuman mati bagi pelaku remaja untuk memberikan efek jera. Namun, undang-undang di China tetap memberikan perlindungan khusus bagi pelaku di bawah umur.
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa perbaikan struktur keluarga dan perlindungan anak sangat dibutuhkan untuk mencegah tragedi serupa terulang.
Tinggalkan Komentar