GELUMPAI.ID — Dunia motorsport kehilangan salah satu tokoh legendarisnya. Eddie Jordan, mantan pemilik tim F1 dan pengamat televisi, meninggal dunia pada usia 76 tahun.
Jordan, yang memimpin Jordan Grand Prix dari 1991 hingga 2005, meninggal pada Kamis pagi, 20 Maret 2025, di Cape Town. Pada tahun lalu, ia mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis dengan kanker kandung kemih dan prostat yang agresif, yang telah menyebar ke tulang belakang dan panggulnya.
Dalam pernyataan keluarga, mereka mengungkapkan: “Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan kepergian Eddie Jordan OBE, mantan pemilik tim F1, pengamat TV, dan pengusaha. Dia meninggal dengan tenang di sisi keluarga pada pagi hari 20 Maret 2025.”
Selama berkarier di F1, Jordan Grand Prix berpartisipasi dalam 250 balapan, meraih kemenangan empat kali. Setelah meninggalkan dunia balap, Jordan menjadi komentator TV untuk BBC Sport dan Channel 4. Ia juga terlibat dalam dunia bisnis, termasuk peran penting dalam memfasilitasi kepindahan desainer F1 legendaris Adrian Newey dari Red Bull ke Aston Martin.
Jordan, yang dikenal dengan gaya flamboyannya, juga aktif dalam dunia olahraga selain motorsport. Tahun ini, ia memimpin konsorsium untuk membeli London Irish Rugby Club yang tengah menghadapi kebangkrutan. Sebelumnya, ia juga menjadi pemegang saham Celtic Football Club.
“Dia bekerja hingga akhir, berkomunikasi pada Hari St. Patrick tentang ambisinya untuk London Irish Rugby Football Club, yang baru-baru ini ia jabat sebagai patron,” lanjut pernyataan keluarga Jordan. “Eddie dan tim Jordan Grand Prix dikenal dengan citra rock and roll mereka, membawa elemen menyenangkan dan mengesankan dalam F1, serta selalu tampil lebih dari yang diharapkan.”
Eddie Jordan juga dikenal sebagai sosok yang memberikan kesempatan kepada banyak pembalap muda. Beberapa juara dunia, termasuk Michael Schumacher dan Damon Hill, memulai karier mereka bersama tim Jordan.
Sebagai penghormatan, Presiden F1 Stefano Domenicali menyatakan, “Kami sangat berduka mendengar kehilangan mendalam ini. Dengan energi yang tak ada habisnya, Eddie selalu tahu bagaimana membuat orang tersenyum dan tetap autentik serta brilian di setiap saat. F1 telah kehilangan seorang protagonis besar.”