GELUMPAI.ID – Keprihatinan yang mendalam disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Banten, Encop Sofia, atas maraknya kekerasan seksual terhadap anak.
Menurutnya hal tersebut merupakan kelengahan dari semua pihak. Ia mengatakan bahwa di Provinsi Banten sudah ada daerah yang memiliki Peraturan Daerah (Perda) Layak Anak yakni di Kota Serang.
“Di dalam perda layak anak itu sesungguhnya salah satu substansinya adalah melindungi anak mulai dari rumah, diluar sampai juga pulang kembali di rumahnya,” ujarnya kepada awak media pada Selasa 4 April 2023.
Ia mengatakan, kekerasan terhadap anak ini merupakan tamparan bagi semua. Pasalnya, perlindungan yang diberikan kepada anak sampai saat ini belum optimal.
“Saya ingin mengatakan juga bahwa memang kesadaran perlindungan terhadap anak ini memang harus terus disosialisasikan terutama memang biasanya pelaku tidak lepas dari orang terdekat, temen main atau apa yang bukan orang asing,”
“Kalau orang asing mungkin si anak akan cepet lari, tetapi kalo itu adalah pelaku yang merupakan orang terdekat dia tidak seperti itu (langsung lari),” tuturnya.
Hal tersebut yang mendorong agar implementasi Perda Layak Anak digalakkan serta dioptimalkan terutama poin-poinnya.
“Pengawasan keluarga juga perlu ditingkatkan, disamping itu edukasi seksual terhadap anak harus diajarkan, efek dan lain sebagainya,” terangnya.
Pemerintah juga perlu ambil bagian, lanjut politisi Partai Gerindra itu, dengan cara menggelar sosialisasi tentang edukasi seksual diharapkan bisa meminimalisir hal-hal demikian.
“Edukasi seksual terhadap anak itu harus juga disosialisasikan ke anak-anak bahaya dan sebagainya, kan kadang-kadang kita menganggap bahwa seksual itu tidak bisa diajarkan kepada anak-anak yah, nampaknya itu harus kita evaluasi,” jelasnya.
Menurutnya, anak-anak harus tau tentang seksualitas, kemudian juga tentang bahayanya dan anak harus diajarkan untuk mempertahankan dirinya.
“Selain itu juga pengawasan orang tua dan pemerintah pembinaan untuk pengawasan itu juga harus ditingkatkan, Edukasi Seksual bukan hal yang tabu untuk diajarkan, karena kalau tidak tahu efeknya maka itu juga berbahaya,” tandasnya.
