News

ESB Ciptakan Sistem terintegrasi Berbasis Teknologi untuk UMKM

GELUMPAI.ID – PT Esensi Solusi Buana (ESB) ciptakan sistem terintegrasi berbasis teknologi untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), (10/21).

Diketahui PT Esensi Solusi Buana (ESB) menargetkan 30.000 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menggunakan program ESB Digital Resto pada 30.000 hingga akhir 2023.

ESB yang merupakan perusahaan software enterprise resource planning (ERP), resmi meluncurkan inovasi terbarunya lewat ESB Digital Resto yang bertujuan untuk memberi gambaran teknologi ESB Point of Sale (POS) yang bisa membuat operasional suatu usaha lebih efisien.

Dilansir dari portal berita kompas.com, Chief Executive Officer ESB, Goenawan Woen menyampaikan harapannya untuk bisa membantu pelaku UMKM yang berfokus pada bidang food and beverages (FnB) lewat ESB Digital Resto.

“Kami sampai di akhir tahun depan (2023), itu menargetkan untuk merangkul 30.000 UMKM. Itu sebuah angka yang harusnya mudah ya,” ujar Goenawan.

Menurut Goenawan, angka tersebut mudah dicapai karena kerjasama ESB bersama dengan sebuah grup asosiasi di bawah Dinas Koperasi dan UKM.

Menurutnya, mereka sudah bisa bertemu dengan 10.000 – 15.000 UMKM.

Peluncuran inovasi ESB Digital Resto untuk UMKM ini berangkat dari permasalahan umum usaha FnB, khususnya yang berbentuk restoran atau kedai dalam hal sistem operasional dan transaksi pembayarannya.

Masalah lainnya seperti masalah antrean kasir, sistem order menu yang kacau, hingga pencatatan pesanan yang tidak tertata.

Sehingga, ESB ingin membantu usaha FnB dalam problem solving hingga memberikan peluang untuk mengurangi operational cost usaha.

Terdapat beberapa program software yang ditawarkan oleh ESB, misalnya melalui ESB Lite, ESB Kitchen, ESB Loop, ESB Kiosk, dan beberapa varian software lain yang semua bermanfaat mengefisiensi sistem operasional sebuah usaha FnB.

Saat ini, ESB juga selalu melakukan pendekatan lewat sosialisasi dan pelatihan kepada UMKM dengan bantuan Pemerintah Daerah (Pemda).

“Kita cuma expect Pemda buka pintu, biar kita saja yang masuk, kita jadi project managernya untuk perkenalkan statistical analysis system (SAS), lakukan pelatihan, mengkonekkan mereka dengan bantuan modal. Jadi satu paket lengkap, supaya kita bisa dukung mereka jualan,” tutur Goenawan.

Chief Operational Officer ESB, Eka Prasetya juga menyampaikan bahwa ESB berharap bisa berperan dalam digitalisasi UMKM yang sejalan dengan program pemerintah serta menjadi solusi dari permasalahan umum usaha kuliner.

“Karena sebenarnya, yang kita jual bukan hanya SAS tadi, tapi yang kita jual adalah solusi. Menjual solusi bagaimana agar restoran bisa berkembang,” pungkas Eka.

 

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar