News

Forum Genre Banten Deklarasi dalam Peringatan Hari AIDS Sedunia   

GELUMPAI.ID – Forum Genre Indonesia Banten (FGIB) menggelar peringatan Hari AIDS Sedunia dengan melibatkan Forum Genre se-Provinsi Banten dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang terdapat di Kabupaten Lebak, Minggu (4/12). Kegiatan yang dimulai pukul 07:00 WIB ini diawali dengan senam bersama, permainan seputar HIV/AIDS, penyematan pita kepada masyarakat sekitar Alun-Alun Rangkasbitung, serta penandatanganan deklarasi untuk tidak mendiskriminasi ODHA/ODHIV.

Hari AIDS Sedunia yang sedianya diperingati setiap tanggal 1 Desember, FGIB merangkaikan sejumlah kegiatan yang dikemas menarik dengan tema ‘Prevent HIV AIDS, Save The World!’ di Alun-alun Rangkasbitung. Hadir dalam kegiatan ini, Sub Koordinator Bidang KSPK Nurbaeti dan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah.

Dalam sambutannya, Nurbaeti menyampaikan bahaya mengenai HIV/AIDS yang mampu berdampak fatal bagi orang yang mengalaminya. Oleh sebab itu, HIV harus dicegah sejak dini.

“HIV itu adalah penyakit yang sampai sekarang masih belum dapat ditemukan obatnya, maka dari itu kita harus mencegah HIV sejak dini, yaitu melalui remaja,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah berharap agar di Lebak, Forum Genre tingkat Kabupaten bisa segera rampung kepengurusannya. Hal tersebut guna dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang berdampak baik bagi para remaja di Kabupaten Lebak,

“Besar harapan saya agar kedepannya, Forum Genre dapat lebih banyak lagi melaksanakan program yang mampu melibatkan remaja-remaja di Lebak. Saya harap, Forum Genre Kabupaten Lebak bisa segera dibentuk agar bisa berkolaborasi dengan lebih maksimal bersama dengan berbagai dinas yang ada di Lebak,” jelasnya.

Ketua pelaksana kegiatan, M. Rizki Septriandi, mengungkapkan tujuan dilaksanakannya peringatan Hari AIDS Sedunia 2022 yaitu dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat dalam mencegah infeksi dan penularan HIV-AIDS dan IMS. Menguatkan kolaborasi antara remaja dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dan IMS.

“Membantu mengurangi kasus HIV/AIDS dengan melakukan sosialisasi HIV/AIDS, dan mengurangi stigma dan diskriminasi kepada ODHA. Semua yang hadir mengharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan demi lebih memasifkan informasi mengenai bahaya HIV/AIDS secara menyeluruh dan mencegah HIV/AIDS secara maksimal,” tandasnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar