GELUMPAI.ID – Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, kini mengalihkan fokusnya ke Liga Europa setelah impian untuk mencapai final Piala FA tiga kali berturut-turut harus kandas di tangan Fulham dalam babak kelima.
Fernandes mencetak gol penyeimbang yang luar biasa—gol ke-90-nya untuk United—di Old Trafford setelah Calvin Bassey membuka keunggulan bagi tim tamu di akhir babak pertama.
Dalam drama adu penalti, sang kapten sukses menjalankan tugasnya sebagai eksekutor pertama, tetapi United gagal menyamai akurasi sempurna Fulham, yang akhirnya menang 4-3 dalam adu penalti.
“Tentu saja saya membantu tim untuk menyamakan kedudukan dan mencoba membalikkan keadaan, tetapi sayangnya itu tidak cukup hari ini,” ujar Fernandes dilansir dari MUTV.
Kini, pemain bernomor punggung 8 itu bertekad untuk melupakan kegagalan di Piala FA dan fokus pada target selanjutnya, yakni meraih trofi di Liga Europa.
“Kami sekarang menatap sisa musim ini dengan fokus utama pada pertandingan berikutnya, terutama di kompetisi yang ingin kami menangkan. Salah satu tujuan kami musim ini adalah mendapatkan trofi,” tambahnya.
Evaluasi Permainan dan Kekalahan di Adu Penalti
Fernandes menilai timnya sebenarnya mengendalikan permainan dengan baik, meskipun lengah saat kebobolan dari situasi bola mati, sesuatu yang sudah mereka bahas sebelumnya dalam sesi latihan.
“Saya pikir kami mengontrol pertandingan dengan baik. Gol yang mereka cetak di babak pertama berasal dari situasi yang sudah kami antisipasi sebelumnya. Seharusnya kami lebih waspada,” ungkapnya.
“Di babak kedua, kami menciptakan lebih banyak peluang. Kemudian di perpanjangan waktu, Fulham sedikit lebih menguasai permainan, tetapi kami memiliki peluang lebih baik untuk mencetak gol. Sayangnya, kami gagal memanfaatkannya, dan di adu penalti mereka lebih efektif dari kami.” jelasnya.
Meski harus tersingkir dari Piala FA, Fernandes menegaskan bahwa semangat juang tim tetap kuat. Namun, menurutnya, United kurang beruntung karena tidak mendapatkan momen spesial yang bisa membawa mereka meraih kemenangan.
“Semangat juang itu selalu ada. Kadang-kadang kami berhasil mencetak gol di momen penting, kadang tidak. Melawan Everton, itu tidak cukup untuk menang. Melawan Ipswich, kami bisa. Hari ini cukup untuk membawa kami ke perpanjangan waktu dan adu penalti, tetapi mereka lebih efisien.” katanya.
“Kami harus menerima kenyataan bahwa impian kembali ke final di Wembley sudah pupus, tetapi kami masih harus terus berjuang untuk sisa musim ini,” tambahnya.