GELUMPAI.ID — Informasi soal bayaran pembalap MotoGP akhirnya muncul ke permukaan. Dalam dunia yang dikenal sangat tertutup soal gaji, bocoran ini jadi sorotan besar.
Fabio Quartararo dari Yamaha disebut-sebut sebagai pembalap dengan bayaran tertinggi saat ini. Nilainya mencapai €12 juta per musim.
Sementara itu, Marc Marquez dikabarkan menolak tawaran Honda sebesar €25 juta per musim demi bergabung dengan Ducati.
Namun, nasib pembalap di barisan belakang grid ternyata jauh berbeda.
Jack Miller dari Pramac Yamaha angkat bicara soal pentingnya paket minimum untuk pembalap baru.
“Ini sudah jadi bahan diskusi di antara kami para rider. Marc Marquez juga sudah membicarakannya. Banyak yang sudah bicara,” ujar Miller dalam podcast Gypsy Tales.
“Ada baiknya setidaknya ada minimum sign-on. Beberapa orang ini menandatangani kontrak hampir tanpa apa-apa,” tegasnya.
Saat ditanya soal nominal kontrak terendah untuk rookie, Miller menjawab gamblang.
“Mungkin 60.000. Sumpah,” katanya.
Angka itu disebutkan saat Miller tampil di podcast Australia. Kemungkinan besar maksudnya adalah 60 ribu dolar Australia, sekitar Rp630 juta.
Nominal ini masih belum pasti apakah ia merujuk pada dolar Australia, pound sterling, atau dolar AS. Tapi tetap memberikan gambaran nyata tentang kondisi yang ada.
Miller menjelaskan bahwa pemasukan pembalap tak hanya dari kontrak utama.
“Kamu bisa menutupinya. Kalau kamu rookie, kamu belum tentu dapat bonus,” katanya.
“Sebagai rider Moto2 top, kamu mungkin dapat 100.000 atau 150.000. Tapi kerja sama dengan sponsor jaket kulit, helm, itu yang menutupi. Itu yang bikin lebih baik.”
“Tapi ya, sudah tidak seperti dulu,” tambahnya.
Ia mengenang masa ketika pembalap seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dikontrak dengan nilai fantastis.
Menurut Miller, dominasi pabrikan dan spesifikasi motor telah menurunkan nilai pasar para rider.
“Waktu saya masuk, gaji dasar sekitar 250.000,” ujarnya.
Namun, ia mengakui bahwa sekarang sudah lebih baik karena tidak ada lagi pembalap yang harus membayar untuk bisa balapan.