Gelombang PHK Terus Bergulir, RUU Tekstil Jadi Solusi?
GELUMPAI.ID – Sejak awal 2025, sejumlah pabrik tekstil di Indonesia masih terus tutup dan PHK massal. Salah satunya adalah dua pabrik benang di Tangerang, Subang, dan Bandung yang sudah mengumumkan rencana penutupan, dan dampaknya akan merugikan hingga 1.600 pekerja. Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi, penyebab utama adalah pesanan yang minim dan penurunan permintaan barang tekstil di pasar.
“Banyak barang produksi yang tidak laku, karena tidak ada pesanan dari buyer,” kata Ristadi. Ini jadi sinyal bahwa badai yang melanda industri tekstil Indonesia belum berakhir.
Namun, Komisi VII DPR RI, nggak tinggal diam. Mereka langsung bergerak cepat dengan merencanakan pembentukan panitia kerja untuk menggulirkan RUU Tekstil. “Kami sedang mendalami dan membuat RUU tekstil, semoga secepatnya bisa rampung,” ujar anggota Komisi VII Novita Hardini di DPR.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufik Bawazier, memandang situasi ini secara optimis. Ia menilai, industri tekstil akan mengalami kenaikan, mengingat ada investor asing yang siap mendirikan beberapa pabrik baru di Kalimantan.
“Saya yakin industri tekstil sedang menuju recovery, bahkan ada optimisme untuk pertumbuhannya,” terang Taufik.
Sumber: CNBC Indonesia
Tinggalkan Komentar