GELUMPAI.ID — Musim MotoGP 2025 baru berjalan tiga seri, tapi KTM sudah berada di bawah tekanan berat.
Pabrikan asal Austria itu tak hanya disorot karena performa di lintasan, tapi juga karena problem teknis yang belum terpecahkan.
KTM kehilangan status sebagai penantang terdekat Ducati setelah rentetan hasil mengecewakan.
Brad Binder saat ini menjadi rider KTM dengan posisi terbaik, tapi hanya berada di urutan ke-11 klasemen.
Itu pun masih kalah dari dua pembalap Aprilia dan dua pembalap Honda.
Menjelang seri Qatar, kekhawatiran meningkat.
“Qatar adalah akhir pekan terbaik KTM tahun lalu. Sirkuit itu memang sedikit cocok dengan karakter motor mereka,” ujar Lewis Duncan dalam podcast Crash MotoGP.
“Kita tahu KTM kuat saat keluar tikungan. Akselerasi mereka bagus.”
Namun, satu isu utama belum juga bisa diselesaikan: getaran.
“Getaran adalah masalah utama. Itu yang menghentikan Pedro Acosta di COTA, padahal musim rookie-nya luar biasa. Pekan lalu, dia bahkan tidak bisa mendekati performa yang sama,” lanjut Duncan.
Situasi makin pelik karena karakter sirkuit Qatar memperburuk masalah.
“Ada zona pengereman keras di ujung trek lurus. Di situlah getaran sangat mempengaruhi pembalap.”
Dan sejauh ini, KTM belum punya solusi.
“Mereka tidak punya jawabannya,” tegas Duncan.
“Musim lalu, ini bukan sesuatu yang menggoyahkan Acosta. Tapi sekarang, itu jadi hal yang mengkhawatirkan.”
“Tak ada tanda-tanda masalah ini akan selesai di Qatar. Mungkin bisa diminimalkan, tapi sebatas menempel plester, bukan menyembuhkan.”
Di tengah semua itu, masa depan Pedro Acosta ikut menjadi sorotan panas di paddock.
Acosta tetap menyatakan komitmennya untuk KTM setelah dipromosikan ke tim pabrikan musim ini.
Tapi rumor soal potensi pindah ke Ducati atau Honda terus berhembus.
“Itu akan membebani pabrikan dan pembalap, karena mereka tahu waktu hampir habis,” ucap Duncan.
“Kalau ada tawaran datang…”
“KTM mungkin akan kesulitan mempertahankan Acosta jika tawaran dari pabrikan lain datang dengan waktu dan harga yang tepat.”