Sementara itu, Dewan Pendiri GMP, Mohammad Nasir, berharap dengan terbentuknya GMP ini mampu menjadi sebuah organisasi yang bisa melahirkan manfaat terhadap seluruh masyarakat.
“Saya percaya mahasiswa itu kan kaum yang punya gairah intelektual yang tinggi sehingga mampu mengelola pemikiran negatif menjadi pemikiran positif, lalu mampu melahirkan gerakan-gerakan yang bisa bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Cita-cita seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Pamarayan, lanjut pria yang akrab disapa Bung Monas itu, ada sebuah simbol yang nantinya bisa menjadi sebuah tempat yang nanti bersejarah di Kecamatan Pamarayan.
“Kita tau bahwa sejarah di Kecamatan Pamarayan punya Bendung Lama pamarayan ini. Kemudian ada peradaban yang sekarang mampu melahirkan peradaban-peradaban yang baru,” terangnya.
Menurutnya, pembangunan alun-alun ini sudah ada 8000 m² dibebaskan oleh pemda Kabupaten Serang, kita tinggal ke arah pembangunannya aja, maka nanti itu bisa dibangun alun-alun bisa dan dinikmati.
“Umpama mau olahraga, upacara, kegiatan sosial, bisa ditempat itu. Kemudian ada mesjid, mesjid tersebut dipelopori oleh MUI Kecamatan Pamarayan sehingga lahannya swadaya dan mudah-mudahan nanti pembangunannya oleh seluruh masyarakat yang ada di kecamatan Pamarayan,” ungkapnya.
Senada dengan GMP, jajaran Dewan Pendiri juga mendorong pembangunan alun-alun yang nanti bisa dinikmati dan juga bisa menjadi sebuah gerakan yang tidak hanya pemikiran-pemikiran.
“Karena sejatinya perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata, harus ada implementasinya wujud nyatanya adalah pembangunan itu. Ini yang terdekat. Hayu kita nanti iuran gotong royong bagaimana untuk segera membangun Mesjid ini,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Camat Pamarayan, Bagja Saputra, mengungkapkan bahwa dengan adanya GMP ini sebagai wadah untuk menaungi rekan-rekan mahasiswa yang berdomisili di Kecamatan Pamarayan yang sedang menganyam pendidikan di jenjang perkuliahan.
“Artinya mahasiswa itu sumber perubahan, Agen of Change, kita semua tau bahwa banyak perubahan-perubahan di negeri ini yang di motori oleh mahasiswa, karena sisi keidealisme mereka, karena mereka bergerak ikhlas tanpa pamrih apapun dengan tujuan hanya untuk perubahan dan untuk mewujudkan idealismenya,” ungkapnya.