Dunia Digital

Gokil! Mahkamah Agung di India Berinovasi dengan AI

GELUMPAI.ID – Abad ke 21 bisa dikatakan sebagai eranya digital, sebab perkembangan kecanggihan teknologi di era tersebut begitu pesat.

Hal itulah yang kemudian mendorong Mahkamah Agung di India mulai membuat sebuah terobosan inovasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, salah satunya adalah dengan pemanfaatan Kecerdasan Buatan atau AI.

Menurut laporan The Indian Express, Mahkamah Agung India mulai berinovasi dengan memanfaatkan AI untuk keperluan transkrip setiap percakapan selama persidangan berlangsung.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Mahkamah Agung pada hari Selasa memulai sistem untuk menguji transkripsi argumen lisan secara langsung menggunakan alat Kecerdasan Buatan (AI) dan teknologi Pemrosesan Bahasa Alami (NLP),” tulis The Indian Express.

Pemanfaatan teknologi tersebut tentunya sangat membantu semua pihak, termasuk para hakim yang memimpin jalannya persidangan.

“Kita lihat saja bagaimana cara kerjanya, setidaknya dalam masalah Constitution Bench. Kemudian kami akan memiliki catatan argumen permanen,”

“yang tentu saja akan membantu para hakim dan pengacara, tetapi juga perguruan tinggi hukum kami. Mereka dapat menganalisis bagaimana masalah diperdebatkan… sumber daya yang sangat besar,” ungkap Ketua Mahkamah Konstitusi DY Chandrachud.

Bisa dipastikan setiap perkataan yang terekam di persidangan akan dicatat secara presisi, dan didokumentasikan dengan baik oleh teknologi tersebut.

“Benar-benar catatan pengadilan, karena setiap kata dicatat,” ungkap Hakim Narasimha.

Namun dalam pemafaatan teknologi tersebut bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi.

Chandracud menjelaskan, masalah yang dihadapi oleh teknologi tersebut adalah saat melakukan transkrip terdapat dua suara yang saling bertabrakan, seperti saat perdebatan berlangsung di persidangan.

“Satu-satunya hal adalah jika ada dua atau lebih suara pada saat yang sama, itu menyebabkan sedikit masalah,” ungkapnya.

Meski begitu, ia tetap meyakinkan bahwa masalah tersebut bukanlah suatu hal yang besar, dan akan segera teratasi dengan baik.

“Tapi mereka jelas memiliki personel yang akan membereskan kesalahan pada malam hari. Mereka menyarankan bahwa sepanjang hari,”

“penasihat akan mendapatkan tautan sehingga penasihat dapat melihatnya. Menjelang malam, mereka akan membersihkan transkrip dan memberikannya kepada kami,” ujarnya.

Guna mengantisipasi terjadinya kegaduhan yang menyebabkan terhambatnya proses transkrip lantaran adanya tumpang tindih suara, Hakim Narashimha menyarankan agar siapapun yang hendak mengintrupsi untuk mengangkat tangan terlebih dahulu.

“Dalam proses pengadilan virtual, siapa pun yang ingin menginterupsi (harus) mengangkat jari mereka sehingga tidak ada pembicaraan silang,” katanya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar