Gus Miftah Sindir Cak Nun dan Kiai NU, Publik Ramai Bahas Jejak Digitalnya
GELUMPAI.ID – Jejak digital masa lalu Miftah Maulana atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Salah satu hal yang ramai dibicarakan adalah sindiran yang diduga ditujukan Gus Miftah kepada Cak Nun, yang terjadi setelah ucapan kontroversial Cak Nun yang menyamakan Presiden Jokowi dengan sosok Firaun.
Menanggapi ucapan Cak Nun tersebut, Gus Miftah memberikan reaksi tajam yang langsung viral pada Januari 2023. “Akan datang satu saat di mana pantat lebih terhormat dibandingkan otak,” kata Gus Miftah, yang menimbulkan berbagai reaksi. “Buktinya apa? Pantat saja kalau mau kentut tengok kanan-kiri supaya tidak bau dan tak ada yang tersakiti,” lanjutnya.
Namun, Gus Miftah kemudian memberi penjelasan bahwa maksud ucapannya adalah sebuah imbauan untuk berpikir sebelum bertindak. “Jadi, berpikirlah sebelum Anda bertindak,” pungkasnya.
Pernyataan Gus Miftah itu langsung memicu perbincangan publik yang ramai mengomentari ucapan tersebut. Selain itu, Gus Miftah juga sempat disindir terkait kritiknya tentang gaya ceramah ustaz Maulana. Gus Miftah mengungkapkan ketidaksukaannya dengan fenomena ceramah yang dinilainya tidak sesuai dengan karakter kiai NU.
“Pagi-pagi setengah enam nyalain televisi, yang ditonton apa? ‘Jamaah oh jamaah’, itu idola orang sekarang yang modelannya begitu?” sindir Gus Miftah. Ia pun melanjutkan dengan menyebutkan bahwa kiai NU seharusnya lebih menjaga etika dalam berdakwah.
“Menurutmu nih, kiai NU pecicilan begitu emang pantas? Nggak pantas, kiai NU pegangnya Al Hikam. Ini kok berdakwah di televisi sambil pecicilan,” lanjut Gus Miftah. Ia menambahkan bahwa kiai NU biasanya jarang muncul di televisi karena tidak ingin diatur. “Makanya, jangan kaget kalau kiai-kiai NU jarang muncul dan keluar di televisi. Kenapa? Malu. Orang ngaji kok diatur-atur,” sindirnya.
Pernyataan Gus Miftah ini kembali memicu perdebatan di kalangan publik, baik yang setuju maupun yang menilai sindirannya terlalu tajam.
Tinggalkan Komentar