Timur Tengah

Hamas Akan Bebaskan Tawanan AS-Israel di Tengah Pembicaraan Gencatan Senjata

Table of Contents+

    GELUMPAI.ID — Hamas mengumumkan rencana membebaskan Edan Alexander, tawanan AS-Israel yang ditahan di Gaza. Langkah ini bertujuan memajukan negosiasi gencatan senjata dan memulihkan bantuan untuk warga Palestina.

    Kelompok Palestina itu merilis pernyataan pada Minggu. “Tentara Israel Edan Alexander, warga negara ganda AS, akan dibebaskan sebagai bagian dari langkah menuju gencatan senjata, membuka kembali perbatasan, dan mengirimkan bantuan kepada rakyat kami di Jalur Gaza,” katanya.

    Belum ada jadwal pasti pembebasan Alexander. Namun, itu diperkirakan terjadi dalam 48 jam ke depan.

    Israel telah memblokir semua bantuan ke Gaza, termasuk makanan dan obat-obatan, selama 70 hari. Blokade ini menyebabkan kelaparan meluas di wilayah tersebut.

    Menurut Al-Jazeera, pembicaraan langsung antara Hamas dan AS memicu ketegangan dengan Israel. Pejabat Israel dilaporkan tidak mengetahui negosiasi ini.

    Eskalasi di Garis Kontrol India-Pakistan Tewaskan Puluhan Warga

    Utusan AS Steve Witkoff akan tiba di Israel pada Senin untuk mendukung kesepakatan. Pengumuman ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Donald Trump ke Timur Tengah, yang tidak menyertakan Israel.

    Alexander, 21 tahun, ditangkap saat serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ia diculik dari pangkalan militernya.

    Hamas menyatakan siap untuk “negosiasi intensif” guna mengakhiri perang. Kelompok ini mengusulkan pemerintahan teknokratik untuk Gaza demi stabilitas dan rekonstruksi.

    Qatar dan Mesir, mediator utama, memuji keputusan Hamas. Mereka melihatnya sebagai langkah menuju pembicaraan gencatan senjata.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons dengan hati-hati. Disebutkan bahwa Israel akan bernegosiasi di tengah konflik sambil mengejar semua tujuan perang.

    Netanyahu Tolak Hentikan Perang di Gaza

    Hamdah Salhut dari Al Jazeera, melaporkan dari Amman, menyoroti frustrasi publik Israel. “Keluarga tawanan menuduh Netanyahu mengutamakan keuntungan politik ketimbang nyawa orang-orang terkasih mereka,” katanya!

    Pembicaraan di Doha menunjukkan kemajuan, kata pejabat Hamas kepada AFP. Diskusi berfokus pada pengiriman bantuan dan kemungkinan pertukaran tawanan dengan tahanan Palestina.

    Laman: 1 2