GELUMPAI.ID – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan kabar mengejutkan kepada ibu dari sandera Edan Alexander, Yael Alexander, bahwa “kondisi sudah matang” untuk sebuah kesepakatan pembebasan sandera. Hal ini disampaikan hanya beberapa jam setelah Hamas merilis video propaganda yang memperlihatkan Edan memohon kepada Netanyahu dan Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk membebaskannya.
Yael, yang putranya diculik oleh militan pada 7 Oktober tahun lalu, menyatakan perasaannya yang “terguncang” setelah melihat video tersebut. Berbicara di depan ribuan orang dalam aksi di “Hostage Square,” Tel Aviv, Yael mendesak pemerintah untuk segera membawa para sandera pulang. Aksi ini rutin dilakukan keluarga sandera setiap minggu.
Isi Video dan Tanggapan Netanyahu
Dalam video propaganda itu, Edan terlihat berada di bawah tekanan, mengungkapkan bahwa ia telah menjadi sandera selama lebih dari 420 hari. Ia memohon kepada Netanyahu dan Trump untuk tidak melupakan dirinya dan mengkritik kebijakan pemerintahan Biden. “Jangan ulangi kesalahan yang dilakukan Biden,” kata Edan dalam video.
Yael mengungkapkan bahwa Netanyahu telah menghubunginya setelah video tersebut dirilis.
“Edan, sayangku, kami sangat merindukanmu. Saya ingin memberitahu bahwa sesuai permintaanmu, sekitar satu jam lalu, Perdana Menteri Netanyahu menelepon saya. Beliau menguatkan saya dan memastikan bahwa setelah kesepakatan di Lebanon, kondisi sudah matang untuk membawamu pulang,” ujar Yael.
Netanyahu merujuk pada gencatan senjata selama 60 hari yang baru-baru ini disepakati antara Israel dan Hezbollah di Lebanon. Kesepakatan tersebut memberikan harapan baru bagi keluarga sandera untuk tercapainya solusi di Gaza.
Tekanan Internasional dan Seruan Keluarga Sandera
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, menyebut video tersebut sebagai “pengingat kejam atas teror Hamas terhadap warga dari berbagai negara, termasuk warga kami.” Ia juga menyatakan bahwa ada peluang untuk menyelesaikan kesepakatan pembebasan sandera, menghentikan perang, dan mempercepat bantuan kemanusiaan ke Gaza.