News

Harga Emas Terombang-Ambing Akibat Perang, Bakal Sampai Kapan Nih?

GELUMPAI.ID – Harga emas dunia kini semakin menunjukkan pergerakan yang nggak stabil. Setelah libur Natal dan menjelang pergantian tahun, harga logam mulia ini terus dipengaruhi oleh konflik geopolitik yang kian memanas.

Dilansir dari data Refinitiv, Kamis (26/12/2024), harga emas dunia ditutup naik 0,8% ke level US$2.634,09 per troy ons. Namun, Jumat pagi (27/12/2024) pukul 05:53 WIB, harga emas terkoreksi 0,13% ke angka US$2.630,55 per troy ons.

Pergerakan ini menunjukkan emas masih jadi primadona di tengah tensi global. Menurut Daniel Pavilonis, seorang ahli strategi pasar senior di RJO Futures, “Beberapa kenaikan emas berkaitan dengan apa yang terjadi di Ukraina, dengan Rusia yang menyerang sistem kelistrikan Ukraina kemarin,” ucapnya kepada Reuters.

Konflik Rusia-Ukraina, ditambah panasnya situasi di Timur Tengah, berhasil mengurangi efek dominasi dolar AS. Biasanya, penguatan indeks dolar bikin emas terpuruk. Namun kali ini, tensi geopolitik bikin emas tetap bertahan di posisi aman.

Selain itu, laporan soal serangan udara Pakistan di Afghanistan juga jadi perhatian. Mengutip Al-Jazeera, Kamis (26/12/2024), serangan ini ditujukan ke persembunyian Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), namun pemerintah Afghanistan mengklaim bahwa korban serangan tersebut adalah warga sipil. Taliban menegaskan bahwa sedikitnya 46 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi korban tewas.

“Pihak Pakistan harus memahami bahwa tindakan sewenang-wenang tersebut bukanlah solusi untuk masalah apa pun,” tulis juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Enayatullah Khowarazami, di platform media sosial X.

Secara umum, konflik ini memengaruhi stabilitas pasar global, termasuk harga emas. Menurut analisis dari Nanhua Futures, dalam jangka pendek hingga menengah, harga logam mulia kemungkinan akan terus mengalami fluktuasi karena minimnya faktor penggerak utama di tengah libur akhir tahun.

Sumber: CNBC Indonesia

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar