Internasional News

Inflasi Inggris Naik di Atas Target Bank of England, Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga Desember Menurun

GELUMPAI.ID — Inflasi Inggris melonjak tajam menjadi 2,3% pada Oktober 2024, menurut data British Office for National Statistics yang dirilis Rabu. Angka ini melebihi target 2% Bank of England dan memperkecil kemungkinan pemotongan suku bunga pada Desember mendatang.

Kenaikan ini merupakan lonjakan signifikan dari 1,7% di September, juga melampaui proyeksi 2,2% oleh para ekonom dalam survei Reuters.

Poundsterling menguat tipis setelah rilis data ini, naik 0,1% menjadi $1,2692 pada pukul 08:03 waktu London. Terhadap euro, pound juga meningkat 0,4% menjadi 1,20 euro.

Sementara itu, inflasi inti—yang tidak memperhitungkan harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau—naik menjadi 3,3% pada Oktober, dibandingkan 3,2% di September.

Faktor Pendorong Kenaikan Inflasi

Lonjakan inflasi ini sebagian besar dipicu oleh:

  • Kenaikan batas harga energi yang mulai berlaku Oktober, meningkatkan inflasi harga energi selama bulan-bulan musim dingin.
  • Peningkatan harga di sektor jasa dominan Inggris menjadi 5,0% dari 4,9% di September, meskipun tetap berada pada tingkat terendah dalam lebih dari dua tahun.

Menurut Suren Thiru, Direktur Ekonomi di Institute of Chartered Accountants in England and Wales, inflasi kemungkinan akan terus meningkat perlahan, dipengaruhi oleh kenaikan biaya energi, dampak anggaran, dan gesekan perdagangan global. “Tingkat inflasi diperkirakan akan tetap di atas target 2% Bank of England hingga 2025,” tambahnya.

Fokus pada Suku Bunga

Bank of England akan mempertimbangkan data inflasi ini dalam rapat kebijakan suku bunga pada 19 Desember 2024, dengan satu data inflasi lagi dijadwalkan sebelum pertemuan tersebut.

Bank Sentral Inggris memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin awal bulan ini, tetapi mengisyaratkan bahwa penurunan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap karena tantangan ekonomi yang terus muncul. Saat ini, pasar memperkirakan hanya ada 14% peluang pemotongan suku bunga tambahan tahun ini.

Lindsay James, Strategis Investasi di Quilter Investors, menyatakan bahwa data inflasi Oktober membuat kemungkinan Bank of England mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun semakin besar. “Lonjakan inflasi ini mengingatkan bahwa tekanan inflasi jangka pendek bisa kembali, didorong oleh faktor seperti gangguan perdagangan, pasar tenaga kerja yang ketat, perpajakan, dan volatilitas harga makanan serta energi,” katanya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar