Entrepreneur

Ini 3 Langkah Menjadi Wirausaha dengan Modal Uang Pesangon

GELUMPAI.ID — Pemutusan hubungan kerja (PHK) bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini bisa menjadi awal langkah menjadi wirausaha.

Menurut Direktur Utama SMESCO Indonesia, Wientor Rah Mada, kesempatan untuk memulai usaha UMKM masih terbuka lebar meskipun di tengah badai PHK. Dengan persentase penyerapan tenaga kerja UMKM di Indonesia yang mencapai 97 persen, PHK seharusnya tidak menakutkan.

“Yang jelas kalau teman-teman benar di-PHK, pasti ada pesangon, kesempatan untuk jadi UMKM selalu ada,” ujar Wientor.

Namun, memulai bisnis setelah PHK memerlukan perencanaan matang. Wientor mengingatkan bahwa kegagalan bukanlah hal yang mustahil. Salah satu alasan kegagalan adalah kesalahan dalam mengidentifikasi peluang usaha.

“Di tengah badai PHK ini, masih oke buat jadi wirausaha. Pintu wirausaha ini selalu masih terbuka. Namun, ketika nyemplung (ke wirausaha) bisa berenang atau tidak. Apakah bisa bertahan? Karena tak ada ilmu yang pasti dalam bisnis,” tambahnya.

1. Cari Peluang di Lingkungan Terdekat

Menurut Wientor, peluang usaha sering kali bisa ditemukan di sekitar kita, terutama di tempat kerja sebelumnya atau lingkungan rumah. Sebagai contoh, jika belum ada katering yang menyuplai di perusahaan tempat kita bekerja dulu, ini bisa menjadi peluang.

“Jika belum ada katering, bisa coba suplai ke perusahaan. Kalau perusahaannya tempat bekerja dulu masih ada, karyawan yang di-PHK bisa masuk ke dalam supply chain mereka,” jelas Wientor.

2. Manfaatkan Keahlian yang Sudah Ada

Keahlian yang dimiliki selama bekerja sebelumnya sangat berharga saat memulai usaha. Misalnya, bagi mereka yang memiliki pengalaman dalam pemasaran, mereka bisa mencoba memasarkan produk rumahan di sekitar lingkungan tempat tinggal.

“Dengan keahlian yang sudah dimiliki saat ini, bisa lebih mudah buat jualan. Enggak perlu repot mikir,” kata Wientor.

3. Putuskan dan Jalani

Keputusan untuk menjadi wirausaha memang tak mudah. Namun, Wientor menekankan bahwa yang terpenting adalah untuk memutuskan dan melakukannya.

“Kalau mau mantap jadi pengusaha, lakukan dan putuskan. Yang salah itu kan enggak mutusin dan mencobanya,” tambahnya.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar