GELUMPAI.ID – Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan kabar positif: investasi di industri otomotif Indonesia melesat tajam, mencatatkan kenaikan 43% dalam lima tahun terakhir.
Hingga September 2024, total investasi sudah menembus angka Rp31,7 triliun, jauh melampaui angka pada 2019 yang hanya sebesar Rp11,04 triliun. Peningkatan signifikan ini membawa dampak positif bagi perekonomian tanah air.
Dari total investasi itu, sebagian besar berasal dari penanaman modal asing (PMA), yakni Rp28,15 triliun, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) berjumlah Rp3,6 triliun.
“Jika dilihat lebih lanjut, sektor yang berkembang pesat di antaranya adalah industri baterai, kendaraan roda empat, dan kendaraan roda dua. Komposisinya adalah 15%, 73%, dan 11%,” ungkap Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM, Dendy Apriandi, di Jakarta, Selasa (14/1).
Investasi otomotif Indonesia memang menarik perhatian investor asing, dan Jepang memimpin dengan total investasi Rp75 triliun, disusul Korea Selatan yang menanamkan Rp44,25 triliun. Beberapa negara lain, seperti Singapura, Hong Kong, dan China, turut berinvestasi di sektor otomotif.
Sektor otomotif Indonesia dilaporkan memperoleh aliran dana cukup besar selama periode tersebut. Mobil menyumbang investasi terbesar dengan total Rp107 triliun, sementara kendaraan roda dua dan tiga mengalirkan investasi Rp16,7 triliun, dan sektor baterai menambah Rp22,1 triliun.
“Strategi kami termasuk memberikan insentif investasi yang kompetitif, terutama pada kendaraan listrik dan mobil hybrid, serta reformasi regulasi yang lebih menguntungkan,” tambah Dendy.
BKPM juga memuji langkah Pemerintah dalam mempermudah regulasi, seperti penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) No.79/2023 yang memberikan insentif, termasuk bea masuk 0% dan penghapusan PPnBM untuk kendaraan listrik impor dengan ketentuan tertentu.
Sumber: CNN INDONESIA