Timur Tengah

Israel Bombardir Rumah Sakit di Gaza, Sasar Pemimpin Hamas

Table of Contents+

    GELUMPAI.ID — Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza, pada Selasa, 13 Mei 2025. Serangan ini menyebabkan kekacauan, merusak jalan, dan meninggalkan kawah besar di halaman rumah sakit.

    Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan infrastruktur teroris Hamas di bunker bawah tanah. Gaza Civil Defense melaporkan sedikitnya 28 orang tewas.

    Hamas membantah adanya basis militer di rumah sakit. Mereka menuduh Israel sengaja menyerang untuk melumpuhkan sektor medis.

    Dua sumber anonim menyebut target serangan adalah Mohammed Sinwar, komandan militer Hamas. Media Israel melaporkan sembilan rudal penghancur bunker digunakan.

    Video daring menunjukkan ledakan beruntun dan asap membumbung tinggi di sekitar rumah sakit. Rekaman lain memperlihatkan kerusakan parah di pintu masuk fasilitas.

    Eskalasi di Garis Kontrol India-Pakistan Tewaskan Puluhan Warga

    Seperti yang dilaporkan oleh The Washington Post, serangan ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Rumah Sakit Eropa, salah satu yang terbesar, kerap menampung pengungsi dan pasien.

    “Mereka membom Rumah Sakit Eropa, ya Tuhan,” teriak jurnalis Palestina Hussien Khreis sambil merekam. “Semua masuk ke dalam!” katanya.

    Serangan ini merupakan yang kedua terhadap rumah sakit di Gaza pada hari itu. Pagi harinya, serangan di Rumah Sakit Nasser menewaskan jurnalis Hassan Eslaiah.

    Sehari sebelumnya, Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai isyarat kepada pemerintahan Trump. Serangan terjadi saat Presiden Trump berpidato di Riyadh.

    Hamas berkomunikasi dengan AS untuk membebaskan Alexander tanpa syarat. Langkah ini dimaksudkan untuk membuka negosiasi gencatan senjata permanen.

    Netanyahu Tolak Hentikan Perang di Gaza

    Bishara Bahbah, ketua Arab Americans for Trump, memfasilitasi komunikasi tersebut. “Hamas ingin Presiden Trump melihat penderitaan warga Palestina,” ujarnya.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan perang melawan Hamas akan berlanjut. “Menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera adalah satu kesatuan,” katanya.

    “Dalam beberapa hari, kami akan masuk dengan kekuatan penuh untuk menyelesaikan misi,” tegas Netanyahu.

    Laman: 1 2