Internasional Nasional

Israel Kembali Serang Gaza, Rumah Sakit Al-Ahli Hancur Lebur

Serangan udara Israel pada Minggu dini hari (13/4/2025) menghantam Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza City, memaksa pasien dan tenaga medis melarikan diri dalam kondisi panik. (cr/aljazeera)
Table of Contents+

    GELUMPAI.ID – Serangan udara Israel pada Minggu dini hari (13/4/2025) menghantam Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Gaza City, memaksa pasien dan tenaga medis melarikan diri dalam kondisi panik. Rumah sakit yang dikelola oleh Gereja Anglikan ini merupakan salah satu dari sedikit fasilitas medis yang masih beroperasi di Gaza setelah banyak rumah sakit lainnya hancur akibat konflik.

    Yousef Abu Sakran (29) sedang tertidur di samping istri dan anaknya yang terluka di sebuah tenda perawatan di halaman rumah sakit ketika suara teriakan membangunkannya. Ia mendengar kabar bahwa militer Israel telah menghubungi warga sekitar, memerintahkan evakuasi rumah sakit.

    “Saya langsung menggendong anak saya, Mohammad, yang berusia lima tahun dan mengalami luka bakar parah di punggung dan kakinya. Kami berlari menuju gerbang sambil dia menjerit kesakitan,” kata Yousef.

    “Beberapa detik setelah kami keluar, dua misil menghantam rumah sakit dan mengguncang seluruh area. Jika kami terlambat satu menit saja, mungkin kami sudah tewas.” tambahnya.

    Setelah serangan, Yousef dan istrinya kembali ke rumah sakit yang gelap dan penuh debu untuk mencari bantuan. Seorang perawat yang iba melihat kondisi Mohammad membantu merawat lukanya dan mengizinkan mereka kembali masuk.

    Polda Banten Tetapkan 2 Tersangka Pengoplosan BBM di SPBU Ciceri

    Suhaib Hamed (20), pasien lain yang mengalami cedera kaki akibat ditembak tank Israel saat mengambil bantuan makanan pada Februari 2024, juga terpaksa melarikan diri. “Saya tidak tahu bagaimana saya bisa berdiri dengan kaki yang terluka, mengambil kruk, dan melarikan diri,” ujarnya.

    Pemerintah Inggris melalui Menteri Luar Negeri David Lammy mengecam serangan tersebut sebagai “tindakan tercela” dan mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas medis. Gereja Anglikan yang mengelola rumah sakit juga mengutuk serangan ini dan meminta perlindungan bagi institusi medis.

    Militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando, namun tuduhan ini dibantah oleh Hamas. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan ini memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, dengan lebih dari 50.000 warga Palestina tewas sejak konflik meletus pada Oktober 2023.

    Serangan ini merusak bagian darurat rumah sakit dan memaksa evakuasi pasien. Rumah sakit Al-Ahli, yang telah beroperasi sejak 1882, sebelumnya melayani sekitar satu juta penduduk Gaza. Dengan serangan ini, jumlah rumah sakit yang tidak berfungsi di Gaza bertambah menjadi 34, memperparah situasi kesehatan di wilayah tersebut.

    Wendy Red Velvet Bergabung dengan Agensi Baru ASND